POLEMIK SEPANJANG MASA



POLEMIK SEPANJANG MASA
SERAT ( TULISAN ) DARMO GANDUL
( yang Copy – Paste tanpa ijin HARAM!!!! www/kyaidjawansamudro.Blogspot.com )

          Muji dumateng Gusti kang Akaryo jagad ( Alloh SW T ) ugi salam taklim kawulo dumateng Utusan Gusti KANG kinasih ( Muhammad SAW ) ,Para Sokabat 4 , ( Khulafaur Rosidin ) ugi Alim sak mantunipun , mboten kesupen ngalim Ulama ingkang tansah maringi sesuluh dateng para manungsa ingkang mbetahaken margi ingkang kenceng ,inngih menika marginipun tiyang – tiyang ingkang dipun paring pitedah kaliyan Gusti Alloh sanes marginipun tiyang – tiyang sasar lan lacut.
Serat  Darmo gandhul  yang terbit pada TH 1830 M. Yang mana pada masa itu masih dibawah kekuasaan PENJAJAH BELANDA , dan kita harus ingat bagaimana belanda menjajah Indonesia dengan SISTEM DEVIDE ET IMPERA ( adu domba ) yang mana BELANDA mengunakan segala macam cara untuk bisa  masuk ke INDONESIA dan perlu diketahui KUNCI ( Password ) untuk bisa menguasai seluruh wilayah Indonesia adalah DJAWA .
          Pulau Djawa adalah merupakan Sebuah Pulau yang mana mempunyai Sejarah yang sangat panjang ,mulai keberadaan SEMAR yang merupakan Tokoh kunci yang pertama kali datang ke Tanah DJAWA sampai  MUSA BIN EJEKIL ( anak Raja Syarkil Hindustan  ) yang terkenal dengan AJI SOKO ( AJI CAKA ) merupakan Murid Nabi SULAIMAN. As.yang ditugaskan untuk mengatur kehidupan di Pulau Djawa yang sudah mulai membutuhkan PENYERU KEBENARAN.
Karena Pulau Djawa pada waktu itu masih berupa TANJUNG ANOM.
Yang mana penghuninya Bananul, jin , peri Prayangan yang sangat Angker ,juga sebagian Penduduk PRIBUMI
          SEMAR sebetulnya juga bukan Orang Djawa ,akan tetapi dia adalah seorang manusia yang karena kesalahannya sehingga ,ia dihukum untuk berbuat ( Dharma ) kebaikan di Bumi Timur sedangan saudara yang satunya TOGOG ( Penyeru Kejelekan ) dibuang ke Negeri BARAT sebagai dedengkot KEBURUKAN.
MUNGKIN ANDA akan bertanya? Darimanakah sebenarnya WONG DJOWO itu, Nach inilah yang selalu ditutupi OLEH SI KAPIR BELANDA ,sejarah keberadaan Orang – Orang Djawa Pribumi berasal dari Nabi NUH as kemudian mempunyai Anak YAFIST kemudian mempunyai anak DJUBAL ( yang akan menurunkan Bangsa Cina ) kemudian DJAWAN ( yang akan menurunkan Bangsa DJAWA ) GOG MOGOG ( yang menurunkan Bangsa Rusia  ) dll. Silahkan anda buka www//kyaidjawansamudro.blogspot.com )” sejarah Bangsa – Bangsa “
          BELANDA KAPIR menuai sukses mengadu Domba PONDOK pesantren SUNAN GIRI dengan SULTAN AMANGKURAT 1 yang mana pada masa itu Belanda tidak bisa masuk Kewilayah Djawa dengan “ KESOLIDAN SANTRI – SANTRI SUNAN GIRI ,maka dengan tipu daya yang sangat licik maka dimasukkan ULAMA’ – ULAMA ‘ SYIAH untuk saling beradu dengan  Ulama’ – ulama Suni sehingga dengan tipu daya yang sangat licik “ Santri – santri Sunan Giri dibantai Dialun – alun dengan Muslihat “ MUSYAWARAH ‘’Dan keuntungan yang didapat oleh BELANDA KAPIR adalah dapat bekerjasama dan mengeruk hasil bumi Indonesia hingga 350 Tahun.´sejarah membuktikan bahwa sampai kini ORANG DJAWA ( INDONESIA ) masih saja termakan hasutan ORANG – ORANG KAPIR untuk saling MEMBANTAI sesama WARGA PRIBUMI.
          Coba renungkan dan pelajari SEJARAH .Pernahkah anda membaca BUKU SEJARAH , Bahwa BANGSA ARAB, BANGSA CINA, BANGSA DJAWA ,pernah melakukan PENJAJAHAN DIMUKA BUMI INI ?.
          Mungkin yang anda dapatkan adalah PENJAJAHAN BANGSA ROMAWI, PENJAJAHAN BANGSA BELANDA, PENJAJAHAN BANGSA PORTUGIS, PENJAJAHAN BANGSA INGGRIS.
Ini adalah Fakta dan sekarang adalah PENJAJAHAN MODEL BARU yang bernama HAM,DEMOKRASI,yang selalu dikumandangkan oleh DJAZAL BARU ( AMERIKA,ISRAEL DAN ANTEK – ANTEKNYA  )
          Marilah berfikir realistis ( apa adanya ) .???????

          Sun wiwiti muji ngersane gusti “ BISMILAHIRROHMANIRROHIM “

          SERAT DARMO GANDUL hanyalah karya manusia di zamannya ,yang mana pada waktu itu UMAT ISLAM masih terfokus pada pada “ Jihad Fi Sabilillah “ untuk melepaskan diri dari tangan Penjajah sehingga tidak begitu tanggap ( merespons ) dengan adanya Serat Darmo gandul .
UNTUK LEBIH JELASNYA mari kita KUPAS SIAPAKAH TOKOH “ NOYO GENGGONG”  DAN “ SABDO PALON”
          KITAB DARMOGANDUL TH 1830 hingga sekarang berarti 182 tahun sedang Noyo genggong dan Sabdo palon Hidup pada masa kerajaan Majapahit yang dipegang oleh BRAWIJAYA IV yaitu Pendeta Muda Hyang Wekas ing Syoka ( ayah dari Putri Juwita Kencono Ungu ) . Sedangkan PUTRI KENCONO UNGU menjadi RATU bergelar RANI SUHITA Dan menikah dengan RADEN DAMARWULAN Atau DAMAR SASONGKO ( Sayyid Alwi Adzimat Khan ) Menjadi Majikan”  sabdo palon dan Noyo Genggong”.
          Nach dalam Kitab DARMO GANDUL disebut adanya AGAMA BUDI ,ini betul ,tetapi bukan BUDHA  , mohon yang mengartikan jangan salah! ini berdasarkan KITAB – KITAB SEJARAH DJAWA ( jawa kuno ) Mengapa demikian?  karena 3 ( Tiga ) Orang ini ( Damarwulan, Sabdo Palon, Noyogenggong ) adalah sebuah Tokoh yang sangat dihormati karena mereka berhasil menyatukan kekuatan ( BUDHA, HINDU, ISLAM ) Budha hindU Islam = nach inilah ajaran BUDI Jangan salah arti hanya BUDHA, maka kedua Agama dihilangkan yaitu HINDU + ISLAM.
          Jadi  agama BUDI adalah perilaku Tiga serangkai ( ingatkah anda tentang sejarah TIGA SERANGKAI kebangkitan INDONESIA ),mereka adalah mencontoh prilaku sejarah yang pernah sukses di MAJAPAHIT.jadi kalau anda tidak MEMBACA SEJARAH pengertian anda akan tambah keliru yang HINDU menyalahkan BUDHA , BUDHA yang menyalahkan ISLAM.
Untuk itu jadikan DUNIA MAYA  ini Penggalian Sejarah ,bukan Pembenaran tapi kebenaran.
          Benar bukan berarti betul, betul kadang bukan benar.Apalagi istilah Djawa penuh dengan tembung sanepo ( Perumpamaan ).Ketiga TOKOH Inilah yang menjadi suri Tauladan , dimana – mana selalu menjadi PENCERAH .DAN mereka KOMPAK ,dimana ada Sabdo palon ,pasti ada Noyo Genggong dan Damarwulan.
          Perkataan dan Sikap sesuai apa yang diutarakan ,sehingga terbentuk Masyarakat yang saling memahami ,saling menyayangi, jangankan ada pertentangan selama belum mengetahui apa permasalahnya .
SABDO PALON akan menangis melihat Umat HINDU yang membenci ISLAM, demikian DAMARWULAN akan tersedu – sedu Melihat Keturunanya Yang Menghina BUDHA ,NOYO GENGGONG pun geleng – geleng Umat BUDHA sudah jauh dari BUDI untuk mengasihi ISLAM.
Apabila manusia sudah terlalu mendewakan SYETAN PEMIKIRAN, dan tidak kembali kepada hati Nurani yang ada hanya saling menghujat dan menghina diri sendiri.
          Dan INGAT permasalah KITAB DARMO GANDUL hanya TIGA AGAMA yang bermusyawaroh karena di luar Konteks ini tidak ada, jadi ini hanyalah permasalah  Pemahaman BUDHA, HINDU ,ISLAM dan Contoh TIGA SERANGKAI INI menjadi panutan pada Pemerintahan RATU SUHITA ,yang suaminya dari keturunan SAYID.yaitu Panglima Tinggi Angkatan Perang DAMAR WULAN ( Sayyid Alwi Adzimat Khan )
Maka sangat tidak etis yang DJAWA menghina ARAB, yang INDIA menghina CINA semua Komponen ARAB – DJAWA- CINA- HINDIA. sudah terlanjur menjadi component penting dalam sejarah terbentuknya BUMI yang bernama DJAWA.
Untuk itu mari kita telusuri siapakah SABDO PALON dan NOYO GENGGONG dengan penelusuran SEJARAH yang akurat tanpa keterpihakan pada salah satu Agama.
          AGAMA BUDI bukanlah seperti perkiraan orang – orang sekarang yang mendirikan agama baru yang bernama AGAMA BUDI akan tetapi, agama budi adalah panutan ( ageman ) pegangan pada Masa kerajaan RATU SUHITA Dari keyakinan masing – masing diterapkan sesuai dengan ajarannya sendiri – sendiri . yang ISLAM menjalankan sesuai Syariat ISLAM, BUDHA dan HINDU tanpa pencampuran akidah ,akan tetapi saling menghormati Keyakinan Masing – masing.
          Setelah DAMAR WULAN wafat, menurut Buku – buku djawa  lama  , SABDO PALON, NOYO GENGGONG masih hidup ( Wallahu Akhlam ) karena semua itu urusan GUSTI ALLOH ,sehingga mereka berdua mengabdi pada RAJA BRAWIJAYA V.
          Setelah MAJAPAHIT diserahkan kepada RADEN PATAH ( pangeran JIMBUN ) Sabdo Palon dan Noyo genggong mengikuti tuannya menuju Gunung Lawu ,mereka mencari kesempurnaan hidup ,bertapa dengan kesadaran penuh mereka mulai mempelajari Agama Islam.
Dengan pencarian yang lama akhirnya mereka ( BRAWIJAYA V, SABDO PALON, NOYO GENGGONG ) berguru pada SUNAN KALIJOGO ( R. SYAHID ),Hingga Sabdo Palon dan Noyo Genggong mencapai Hakekat sedangkan BRAWIJAYA V sudah mencapai taraf Makrifatulloh dengan GELAR SUNAN LAWU ( makam beliau di Alas Ketonggo Kab. Ngawi JATIM ) sedangkan SABDO PALON dan NOYO GENGGONG ( makam beliau di KUBUR PITU Troloyo- Trowulan Mojokerto ) disebelah Belakangnya Makam Ratu Kencono Unggu dan Anjasmara ,juga terdapat makam – makam murid – murid KYAI semar , petruk , gareng, bagong.
          Jadi kalau dilihat adanya SERAT DARMO GANDHUL TH 1830 itu adalah masih dalam Masa Penjajahan BELANDA segangkan Sabdo Palon dan Noyo genggong terjadi pada abad 14 -15 Masehi ,mereka tidak pernah mengarang buku maupun Kitab – kitab atau membentuk aliran – aliran tertentu bahkan mereka pada saat itu adalah Pemegang  KITAB NEGARA KERTAGAMA  yang dikarang oleh Empu Prapanca yang isinya adalah Patriotisme , Mengatur Pemerintahan dan Masyarakat yang mulia yang mana banyak diterbitkan pada masa kejayaan MAJAPAHIT yaitu PRABU HAYAM WURUK ( BRAWIJAYA III ).
          Kitab – kitab yang terbit pada masa PENJAJAHAN yang otomatis tehnologinya dikuasai oleh Penjajah, maka tidak heran Opini Publik diputar balikkan ,jangankan dimasa PENJAJAH bahkan sekarangpun Tehnologi telah membodohi UMAT MANUSIA, yang benar disalahkan yang salah dibenarkan. Orang – orang BELANDA tidak rela apabila bumi yang dikuasai tiba – tiba muncul kekuatan baru untuk memerdekakan diri. Hanya dengan Rahmat ALLOH Indonesia bisa merdeka dan berdaulat seperti sekarang ini.
          Sekarang bukan waktunya membicarakan sesuatu yang tak ada juntrungnya ( tidak berdasar sejarah ) karena Sejarah telah membuktikan betapa piciknya orang – orang yang mempermasalahkan permasalahan yang tak ada ujungnya. DARMO GADHUL sekali lagi bukan sebuah tulisan SEJARAH itu hanyalah karya seseorang yang didalamnya ada unsur kebaikan dan unsur kejelekan.yang baik dipergunakan sedangkan yang jelek mari kita buang – buang jauh.
          Intinya kalau anda paham AGAMA BUDI ( buat kamu agamamu dan buat aku agamaku ) manusia tidak bisa memaksakan sebuah keyakinan yang terpenting pelajarilah agamamu sendiri – sendiri jangan selalu menyalahkan AGAMA ( ageman ) seseorang . setiap kesalahan yang dilakukan oleh OKNUM bukan mewakili AGAMA seseorang.
Setiap manusia disisi Tuhannya bukan karena suku,bangsa, akan tetapi yang paling baik adalah Takwanya.
          Kalau permasalahan ini terus berlanjut ada PIHAK KEEMPAT yang ikut bermain- main siapa lagi kalau bukan UMAT KRISTEN  dan ANTEK – ANTEKNYA ( munafik ,dll ) yang tidak mewakili permasalahan DARMO GANDHUL ( BUDHA, HINDU, ISLAM ), permasalahan darmo gandul bila dicermati kita akan tahu, bagaimana sejarah terjadinya KERAJAAN ISLAM dan Tokoh – Tokoh didalamnya yang sudah bersyahadat dan menyatakan ISLAM sebagai agamanya ,yang mana SUNAN LAWU ( BRAWIJAYA V ) sudah Memperoleh JAMUS KALIMOSODO demikian juga dengan SABDO PALON Dan NOYO GENGGONG.
Mengapa yang ISLAM menghina ISLAM yang HINDU menghina HINDU ,yang BUDHA menghina BUDHA.sedankan agama KRISTEN sorry….bukan wilayah anda untuk berargumentasi disini….karena ini wilayahnya AGAMA BUDI ( Budha hindU Islam ).
          Jangan ANDA semua merasa benar karena yang anda Diskusikan KEBAIKAN anda rubah menadi KEJELEKAN , SABDO PALON,NOYO GENGGONG, BRAWIJAYA, DAMARWULAN.ini adalah Tokoh – tokoh suci yang telah menjalani Darma ( berbuat baik ) hingga mencapai MAKRIFATULLOH ,apa yang ada perdebatkan ? BUDHA, HINDU, ISLAM.
          Ojo rebut Balung Tanpo Isi” karena yang diperdebatkan sesungguhnya tidak ada”
Sekali lagi SABDO PALON dan NOYO GENGGONG akan menangis melihat UMAT BANGSA  DJAWA berebut sesuatu yang tidak ada apa – apanya.jangan anda merasa benar karena kebenaran hanya milik Alloh, kita hanya berusaha untuk menjadi baik.
Kesadaran mengenali diri sendiri lebih baik daripada melihat kesalahan orang lain.
KITAB DARMO GANDHUL silahkan download bebas di www/kyaidjawansamudro.blogspot.com.
Juga GATO LOCO ,semua ada , GRATIS !!!
Tapi ingat ini semua hanya untuk pengetahuan !!, tetapi bukannya saya menyuruh AMALAN kedua kitab tersebut. Jangan memandang sesuatu kejelekan karena tidak senang dan senang ,karena didalam sesuatu yang kau anggap baik mungkin ada kejelekannya, dan yang kau anggap jelek mungkin ada baiknya.
          Ini hanya sebagai KAJIAN “ jangan menyatakan buruk sesuatu sebelum tahu sesuatu “ RASA MANIS ,akan terasa nikmat kalau kau merasakan. RASA PAHIT, GETIR ,Akan terasa getir,pahit bila kau mencoba berulang – ulang. Tapi kalau sudah ada aturannya ya jangan diterjang!!. Ooo. Mencuri itu jelek ,coba sik mencuri dulu…kan saya belum tahu rasanya mencuri . dll ( hanya contoh ) sesuatu yang sudah ada hukumnya tidak boleh dilakukan!!
Dalam hal ini adalah untuk Pemeluk Agama Islam/ Budha/Hindu.
“ Katakanlah Benar walaupun pahit “ setelah membaca engkau akan tahu bahwa ini adalah karangan manusia biasa ,jangan menghina Sabdo Palon dan Noyo Genggong “ yang wajib kita beri pencerahan adalah “ DARMO GANDUL “( BELANDA KAPIR ) ‘” Kalaping pikir “ yang telah menjajah INDONESIA hingga 350 tahun, yang menguras habis KEKAYAAN TANAH DJAWA ,sehingga kita anak cucu hanya kebagian Ampasnya ( sisa – sisa ) ,mengapa berbantah – bantah an di DUNIA MAYA sedangkan anda belum membaca keseluruhan  SERATNYA.
          Berbahagialah orang – orang seperti TIGA SERANGKAI ( SABDO PALON, NOYO GENGGONG, DAMARWULAN ) yang telah menjadi Inspirasi tokoh – tokoh Pejuang KEBANGKITAN INDONESIA  sehingga terbentuk Negara yang bernama INDONESIA.
Jangan anda senang berdebat sesuatu yang tidak anda fahami,belajarlah dari sejarah yang benar ,bukan bikinan PEMERINTAH KOLONIAL yang selalu menjadi PEMECAH PERSATUAN bangsa yang bernama INDONESIA.
          Suku DJAWA adalah sebuah suku yang mempunyai Mata rantai yang tak terpisahkan hingga menjadi INDONESIA sekarang ini, namun Pejuang – pejuang itu sekarang bersedih,karena generasi Pemimpin Bangsa Indonesia mulai jauh dari ajaran – ajaran yang sudah tertanam dari DAMARWULAN , NOYO GENGGONG , dan SABDO PALON .Hingga majapahit mengalami kejayaan mengatur kehidupan beragamanya.
          Sudah sepantasnya WONG DJOWO kembali ke falsafah SING WARAS NGALAH , satukan tekad wujudkan impianmu menuju INDONESIA DJAYA, gemah ripah loh djinawi, Pemimpin Adil, Rakyat Makmur, Yang ISLAM jadilah ISLAM YANG KAFFAH , yang BUDHA harus tahu Budi, Yang HINDU harus menghormati, jangan mengajak orang yang sudah BERAGAMA ,karena permasalahannya sudah jelas AGAMAMU YO AGAMAMU AGAMAKU YO AGAMAKU,wong Urip gumantung pakertine dewe – dewe. 


                                                                                                 Wassalamu’alaikum wr. Wb




                                                                                                Tiyang Asor saking Djawi Wetan
                                                                                                    Ikiae Bani Djawan samudro
         


Comments

  1. Persepsi, masih perlu kerja keras untuk menjadi opini, benar salah urusan nanti, setiap orang begitu bangga bila dirinya dikenal sebagai trah priyayi apalagi bila bisa diakui sebagai trah nabi, pastinya akan disanjung dan dihormati, menuai puja puji sertiap hari.

    Tidak seperti saya yang hanya trah petan, lahir dipinggir kali mandi sore dan pagi berkawan bebek, kerbau dan sapi. Membaca artikel ini malah jadi takut sendiri, semuanya ditarik yang baik yang mulia diborong menjadi arab dan milik india. Orang asli jawa direndahkan, dia hanya jin, pri prahyangan. Aduh Gusti Allah kawula pasrah sawutuhe jatidiri kawulo. Paduko engkang moho kawoso, Paduko engkang moho pirso...Sumonggo sakerso paduko duh Allah..... (mbrebes mili)

    ReplyDelete
  2. Pada masa pemerintahan prabu sangRamawijaya Sampai pemerintahan Sri Jayanegara nama SabdoPalon dan NoyoGenggong di bab apapun tidak ada.
    Yg ada nama ki sapu jagat dan ki sapu angin
    Baru muncul nama SabdoPalon dan NoyoGenggong itu di masa pemerintahan SriRatu Tribuanatunggadewi sampai pemerintahan prabu brawijaya.
    Menurut saya nih..
    Ki sapu jagat
    Ki sapu angin
    SabdoPalon
    NoyoGenggong
    Itu nama jabatan penasehat raja
    Bukan nama seseorang individu.

    SabdoPalon dan NoyoGenggong itu bukan sosok.
    Tapi nama jabatan.

    Serat mbah Darmogandhul tentang SabdoPalon dan NoyoGenggong di buat mbah Darmogandhul hidup pada masa pemerintahan mataram islam.
    Mungkin mbah Darmogandhul lg stres dengan perkembangan Islam waktu itu.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KITAB PANGIWO PANENGEN III

PANGIWO - PANENGEN JILID V TAMAT

AJIMAT KALIMOSODO