KITAB PANGIWO PANENGEN JILID II



KITAB PANGIWO PANENGEN JILID II

Puji Syukur kami panjatkan Kepada Allah SWT , yang telah memberi kesempatan hidup sehingga bisa memanfaatkan segala nikmat yang diberikan ,dan tak lupa salam taklim kami panjatkan kepada Nabi Akhir Zaman Muhammad SAW, yang telah membimbing hambanya dari kesesatan menuju Nur Islam juga kepada Mbak Endang Permata Asri yang telah bersusah payah menerjemahkan Kitab Panggiwo Panengen yang berasal dari Keraton Surakarta dan Warga Yogyakarta Hadiningrat ,oleh Ki Padmosusastro tahun 1898 yang tersimpan rapi di kantornya di kantor G.C.T Van Dorp dan Company milik pemerintah Hindia Belanda (kini milik kraton surakarta) dan mulai di pertunjukan umum (boleh di baca orang” umum) lewat percetakan” Negara Kota Semarang dan Surabaya pada tahun 1902.Kitab Pangiwo dan Panengen Jilid II ini dibantu penulisannya oleh Anik Elly U'uk dalam rangka “ Ngangsu Kaweruh “pada Sanggar Kyai Djawan Samudra ,satu – satunya pusat pengembangan kepribadian dan Ilmu – ilmu laduni yang berdasarkan pada pencarian jati diri , bahwa hidup adalah mata rantai menuju Ilmu itu sendiri….sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, carilah Ilmu walau sampai kenegeri cina,mengapa demikian ? karena bangsa Cina masih satu darah dengan Bangsa djawa ,Rusia dll. Dan Negara Cina merupakan sebuah Negara yang mempunyai Kebudayaan Tinggi dan sampai sekarangpun Produk – produk cina merebak bagaikan Bunga dimusim semi di belahan bumi ini.Pencarian Ilmu Pengetahuan tidak memandang jauh dan dekat dan mengapa sampai Rosululloh menyuruh “ Carilah Ilmu Sampai Kenegeri Cina ” patut kita fikirkan yang mendalam “ Ngangsu Kaweruh adalah wajib bagi kita semua kepada siapapun dan dimanapun.tidak peduli Arab, Afrika, Israel, Cina, Jepang siapapun yang mempunyai ilmu wajib kita berguru kepadanya.
Kitab Pangiwo Panengen adalah sebuah kitab yang didalamnya mengajarkan tentang Asal Keburukan dari Kebaikan, asal Kebaikan dari Keburukan,sehingga orang akan tahu bagaimana menyiasati hidup dan menjalani Hidup sehingga Orang tidak akan merasa benar karena Kebenaran hanya milik Allah SWT, Orang mulia bukan hanya dilihat darimana dia berasal akan tetapi Amal dan Perbuatanyalah yang membedakan Derajat manusia baik di dunia maupun dimata Tuhan, Allah SWT.
Telah disebut pada jilid I dulu mengenai orang-orang Semmit ( anak keturunan Nabi Ibrahim a.s ) yang dengan Siti hajar ya’ni anak keturunan Nabi .Ismail a.s ( Bani Ismail ) yang mana Nabi Ismail diajari oleh ayahnya huruf, hitungan dan penanggalan ya’ni Huruf Hija’iyah yang berjalan dari kanan ke kiri dan hitungan yang berjalan dari kiri ke kanan.
Sedangkan untuk orang-orang Semmit keturunan Nabi Ibrahim dengan Putri Sarah pun juga diberi huruf, hitungan dan penanggalan ya’ni huruf Ibrani / Israil yang berjalan dari kanan ke kiri. Adapun anak keturunan Nabi Ibrahim dengan Putri Sarah adalah Nabi Iskhaq a.s. Nabi Iskhaq a.s. mempunyai 2 orang anak laki-laki ya’ni :
  1. Essau bin Iskhaq.
  2. Nabi Ya’qub a.s.

  1. Essau bin Iskhaq menurunkan Edom dan Edom menurunkan orang-orang Turki dan Kurdi.
Dari keturunan Essau tidak ada yang menjadi Nabi. Orang-orang Turki pada masa Imperium Romawi berkuasa mereka mengikuti bangsa Romawi dan Turki menjadi Byzantium (Romawi Timur). Setelah Romawi hancur oleh tentara Islam pada tahun 1453 Masehi,Turki menjadi negara yang memimpin kekhalifahan Islam yang berhasil menguasai 3 Benua (seluruh Afrika, seluruh Timur Tengah, sebagian Asia dan separuh Eropah).
Menginjak abad 16 M, Turki masuk jajahan Inggris dan 1946 Turki merdeka hingga saat ini.
Sedangkan orang-orang Kurdi sebagian ikut negara Turki dan sebagian memilih hidup bertani pulang kembali ke tanah asal kakek moyangnya ya’ni tanah asal Nabi Ibrahim a.s. ya’ni tanah Ur (Urkasdim) kini Kurdistan (masuk wilayah Irak). Salah satu putra Kurdi yang tercatat dalam sejarah dunia dan sukses gemilang adalah Pahlawan Sholahuddin Al Ayyubi (Aladin) berhasil memenangkan Perang Salib, dan menyembuhkan penyakit yang diderita salah satu musuhnya yaitu Raja Richard I (Richard of the Lion) dari Inggris dan berhasil berdamai dengan Inggris, akhirnya raja Richard pulang dengan aman dan banyak orang-orang Islam yang dijamin keamanannya di Inggris.
  1. Nabi Ya’qub a.s. menikahi wanita ya’ni :
  • Putri Layya’
  • Pembantu Putri Layya’
  • Putri Rachel
  • Pembantu Putri Rachel.
Dengan 4 orang istrinya itu Nabi Ya’qub mempunyai 12 anak laki-laki yang disebut Bani Isroil / Ibrani. Dari bangsa Ibrani inilah tercatat ± 124.000 orang Nabi dan 3 kitab suci yang dipercayakan kepada Nabi Musa / Taurat, Nabi Daud / Zabur dan Nabi Isa a.s.dengan Injilnya.
Adapun 12 anak Ya’qub a.s. / Bani Israil tersebut adalah:
  1. Rubain / Ruben / Robbin menurunkan bangsa Perancis.
  2. Zebulun menurunkan bangsa Nederland, Luxemburg dan sebagian Belgia.
  3. Nabtalie menurunkan bangsa Swedia
  4. Gad menurunkan bangsa Finlandia
  5. Azar / Azer menurunkan bangsa Swis / Swis Azerland.
  6. Simon menurunkan bangsa Spanyol
  7. Izakar menurunkan bangsa Portugis
  8. Levi / Lewis / Lewi / Louis
keturunan-keturunan Louis tidak mendirikan suatu Negara tertentu, akan tetapi memiliki saham-saham penghasilan pada hampir seluruh Negara-negara di dunia, hingga mereka datang ke negara manapun di dunia tidak kekurangan penghasilan .
Dua Orang Ummul Mukminin (2 istri Nabi Muhammad s.a.w) ya’ni Hafsah Nadir dan Shofia Huyyai adalah 2 orang wanita Ibrani / Israil yang masih keturunan Lewis dari garisnya Nabi Harun a.s. makam 2 almarhumah Ummul Mukminin tersebut berada di pemakaman Baqil-Mekkah Al-Mukarromah.
  1. Da’an bin Ya’qub, menurunkan suku Da’an, setelah suku Da’an pindah ke Benua Eropah menjadi bangsa Daanmark / Denmark.
Sewaktu suku Da’an belum pindah ke Eropah (masih di bumi Ibrani), diantara mereka ada seorang Nabi yang masih sangat muda ya’ni Nabi Sam’un Al Ghazi bin Manokheh (pada Al Qur’an surat Ali Imron).
Nabi Sam’un Al Ghazi (pemuda Sam’un dari Gaza) karena jujur, sakti selalu berkawan dengan binatang-binatang buas, rendah hati dan berbakti pada Tuhan Yang Maha Kuasa hingga beliau diangkat sebagai kepala Hakim-hakim Agung yang sangat jujur. Kalau dalam Perjanjian lama dalam kisah Hakim-hakim dan kisah Simpson and Delilah. Beliau menegakkan monotheisme / satu Tuhan=Taukhid di tengah orang-orang Philistine / phalestina yang pada masa itu sangat kuat menyembah api dan berhala, hingga 2 putri raja Philistine ya’ni putri Semadar / Mahdia dan putri Dalilah menjadi istri-istri Simpson / Sam’un tetap saja orang-orang Philistine itu ingkar yang mana mengakibatkan seluruh raja – raja dan penduduk daerah Gaza terkubur semuanya termasuk simpsom / sam’um pun terkubur didalamnya dengan niatan yang suci sedangkan orang philistine terkubur dalam keadaan menolak monotheisme.
Maka dari itu daerah Gaza adalah kuburan yang terdapat ,makam seorang Nabi Sam’un / Simpson. Simson dengan istri pertamanya Merriam ( Gadis Ibrani ) mempunyai seorang anak laki-laki Thomas Bin Sam’un Bin Manokheh menurunkan Raja-Raja Negri Denmark, yang mana tahun 2011 masih dipegang Ratu Margareth.
  1. Yahuda menurunkan Oranng Yahudi
  2. Nabi Yusuf a.s ( Nabi paling tampan sedunia pada masa itu ) dalam AL- Quran pada surat Yusuf sejak berumur 7 tahun Nabi Yusuf a.s terbuang akan 9 saudaranya ke dalam sumur hinga di tolong budak dari mesir dan dipelihara oleh azis mesir / perdana mesir hingga dewasa sedih hari Nabi Yusuf harus terpencil ( seorang diri di negeri orang), banyak fitnahan, banyak godaan, beliau lebih memilih hidup dalam penjara untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan dan berdakwah menuntut orang-orang aku penjara supaya banyak mengenal Tauhid / Monoteisme, dimanapun Yusuf berada selalu dicintai orang, dikerumuni orang baik orang wanita maupun laki-laki karena ahklaqnya yang indah dan wajahnya yang tampan, disamping cerdas punya kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki orang lain ya’ni bisa mengartikan mimpi, meramalkan apa yang akan terjadi dan menguasai bahasa bangsa-bangsa diseluruh dunia hingga ia diangkat oleh Perdana Mentri Mesir menjadi Mentri Ekonomi Mesir yang mana setelah berumur 40 tahun beliau diangkat menjadi Raja Mesir dan menikahi Zulaikha. Mesir sejak dipegang oleh Nabi Yusuf a.s menjadi Negara terkaya diseluruh dunia menjadi Negara Adidaya mesir yang banyak membantu Negri-Negri Miskin.
Nabi Yusuf a.s dengan Zulaikha mempuyai 3 orang anak yaitu :
  1. Innasya/Manasye bin Yusuf
  2. Efraem bin Yusuf
  3. Siti Rohmah binti Yusuf
  1. Innasya/Manasye bin Yusuf
Cerdas menurunkan Suku Manasye yang tinggal di Inggris Raya. Mereka-mereka lebih memilih kebebasan berfikir dan kemerdekaan yang menimbulkan Mayoritas mereka menjadi Orang-Orang Intelektual yang akibatnya mayoritas mereka banyak dibuang ke daratan yang jauh yakni benua Amerika.
Dari suku Manasye inilah menimbulkan kemerdekaan dengan terbentuknya Negara Republik Amerika Serikat / U.S.A, yang akhirnya menyusul pula kemerdekaan negeri Kanada. USA dengan symbol mereka “Uncle Sam/Paman Sam” yang artinya Paman Sammit bahwa USA adalah bagian dari pada orang-orang ras sammit sekalipun sudah hidup didaratan yang jauh. Ras Semmit yang masih asli pada masa modern kini tinggal Saudi Arabia dan Israil.
  1. Efraem bin Yusuf
Tampan dan Cerdik hingga dijuluki “Anglo Saxon” (si wajah malaikat) yang keturunannya menjadi bangsa Inggris, Irlandia, dan Australia.
  1. Rahmah binti Yusuf
Wanita Sholikah yang setia mendampingi suaminya hingga wafat khusnul khotimah (akhir hidup yang sempurna).
Rahmah binti Yusuf dinikahi oleh Nabi. Ayyub Al- Anshori dan dibawa pulang ke Yatsrib / Madinah hingga menurunkan Suku Al-Anshori atau disebut kaum Anshor (yang menerima kehadiran Nabi Muhammad s.a.w di madinah).
Nabi Ayyub Al-Anshori memang lahir di madinah, tapi kedua orang tuanya dan leluhur-leluhurnya berasal dari Yunani / Greek mereka mantan tentaranya Nabi Iskandar Zulkarnain a.s (Alexander the Great) yang pindah ke Madinah karena menghindari kemungkaran-kemungkaran yang telah melanda masyarakat Eropa pada masa itu sepeninggal Nabi Iskandar Zulkarnain a.s.
Jadi ada ikatan darah antara kaum Anshor di Madinah dengan orang-orang Anglo Savon (anak cucunya Nabi Yusuf a.s) yakni Inggris, USA, Kanada, Australia dan Irlandia. Itulah keterangan singkat mengenai orang-orang Semmit yang dari keturunannya Nabi Iskhaq a.s bin Ibrahim a.s.
Perlu diketahui bahwa orang-orang pada masa dahulu diberi karunia oleh Allah berupa umurnya banyak dipanjangkan oleh Allah dan bentuk fisik yang lebih besar dan lebih tangguh dari pada orang-orang akhir Zaman (para umatnya Nabi Muhammad s.a.w). Yang mana menurud kitab kuno Aqshasul Ambiya’ bahwa umur Nabi Adam a.s dan Ibu Hawa adalah 900 tahun, begitu pula anak keturunanya hingga datang masa Nabi Nuh a.s umur Nabi Nuh a.s adalah 1000 tahun bugitu pula umur anak cucunya, hingga datang masa Nabi Sholeh a.s.
Pokoknya para Nabi-nabi dan para umatnya yang hidup pada masa masriq (Nabi-nabi banyak berasal dari timur) pada umumnya diberi umur ribuan tahun dan paling minim masih ratusan tahun.
Pada masa maghrib pun (masa Nabi-nabi berasal dari sebelah barat) yang dimulai pada masa Nabi Sholeh dan Nabi Ibrahim a.s pun masih diberi umur panjang-panjang. Pada zaman Bani Israil pun pada umumnya masih ratusan tahun. Diantara para umatnya Nabi Musa a.s setelah mereka mendapat hidangan dari syurga berupa manna wa salwa, kaum Bani Israil banyak yang berumur sampai 800 tahun.
Setelah datang masa Masehi, yang mana Bani Israil dipimpin oleh Nabi Isa ruhullah bin Mariam a.s yang sedang terjajah oleh Imperium Romawi, pada masa itulah umur manusia sudah banyak dikurangi dan Nabi Isa a.s pun selama menunaikan tugas kenabiannya hanya sampai 33 tahun saja lalu pergi ke langit dibawa oleh 4 malaikat (Mikail, Izroil, Isrofil, Jibril a.s).
Apalagi pada masa Nabi akhir Zaman, sangat langka sekali bila ada umur hingga ratusan tahun sebab Nabi Muhammad S.A.W sendiri hanya berumur 63 tahun.
  1. Benyamin ( Adik Kandung seayah ibu dengan Nabi yusuf a.s )
Keturunan Yahuda dan keturunan Bunyamin tetap mendiami Baitul Magdis/Jerusalem sekalipun Jerusalem/Baitul Magdis pernah dikuasai berganti-ganti Bangsa hingga Zaman modern pun tetap mereka (anak keturunan Yahuda dan Bunyamin) tetap tinggal di Jerussalem.
Agama mereka tetap mengikuti perjanjian lama ya’ni menunggu-nunggu Messias Musa a.s. datang (agama Musa) dan sedikit yang beragama Nashrani. Bagi orang-orang Israil bahwa Nashrani adalah agama orang-orang Eropah yang memakai kitab mereka (Perjanjian Baru) karena pemimpinnya adalah bangsa mereka / Israil / Ibrani ya’ni Nabi Isa ruhullah bin Maryam a.s. / Yesus Kristus.
Keturunan Nabi Sys a.s bin Adam a.s yang dari Sayyid Anwar sudah disebutkan semua pada jilid I dulu, mayoritas menurunkan Golongan Panengen (utusan-utusan), Nabi-nabi, wali-wali dan pendeta-pendeta/ulama-ulama). Sedangkan yang dari keturunan Sayyid Anwar bin Sys a.s bin Adam a.s mayoritas banyak menurunkan golongan pangiwo yang akhirnya banyak yang menjadi panengen, maksudnya banyak yang hidup menyimpang/memilih kiri akan tetapi keturunanya banyak yang ikut tauhid/monotheisme dan kebanyakan menjadi Raja-raja, Ratu-ratu dan para satriya-satriya.
Sayyid Anwar bin Sya a.s bin Adam a.s menikahi bidadari cantik dan mempunyai anak laki-laki bernama Sang Hyang Nurroso, Beliau juga menikahi bidadari cantik hingga mempunyai 2 anak laki-laki bernama :
  1. Sang Hyang Purbo/Hyang Dharmajaka
  2. Sang Hyang Wisesa/Hyang Wenang ( ikut tauhid / monotheisme ) dan mempunyai 3 orang anak:
  1. Sang Hyang Tunggal/Manuskhah (menyembah api & berhala)
  2. Sang Hyang Hening
  3. Dewi Yati yang menikah dengan Sang Hyang Onta Dewa.
Sang Hyang Tunggal/Manuskhah + Dewi Rahti mempunyai anak Sang Hyang Yuyut.
Sang Hyang Yuyut mempunyai 2 orang anak :
  1. Sang Hyang Ismaya/Ismara/Bethara Semar/Ki Lurah Badranaya, ikut Taukhid/Monotheisme memjadi waliullah dan hidup dibumi Timur. Semar tiba ditanah Jawa Dwipa dan menguatkan cagak/patokan/tiangnya tanah Jawa pertama kali. Semar menikah dengan Bidadari bernama Raden Ayu Tanjung Sekar dan mempunyai anak laki-laki bernama Dawala/Bagong.
Pada masa tanah Jawa dalam kekuasaan Kerajaan besar Hastina Raya dengan Ibu keranya Hastina Pura (wilayah benua Hindia), Semar mempunyai kepala desa di Karang Kadempel bergelar Ki Lurah Badranaya. Makam beliau dengan istrinya berdampingan di Gunung Srandil-Mandalagiri-Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
  1. Sang Hyang Manikmaya /Umar/Bethara Syiwa/Bethara Guru - adik kandung Semar.
Beliau mengikuti Taukhid dan menjadi utusan/Nabi&Khalifah pada masa itu.
Perlu diketahui pada masa itu Nabi Adam a.s.belum wafat, sedangkan ibu Hawa sudah wafat sejak kekhalifahan bumi di serahkan kepada Nabi Syis a.s. maka Nabi Adam a.s. melaksanakan Mandito dan bertapa/Riadlo di Goa Himantaka (kini masuk wilayah negeri Tibet) beratus-ratus tahun hingga wafatnya. Nabi Adam a.s.selalu memberi ajaran Taukhid kepada keturunan-keturunannya yang mengunjunginya di Goa Himantaka. Yang sering mengunjungi Nabi Adam a.s.diantaranya adalah :
      • Sang Hyang Wenang
      • Bethara Semar
      • Bethara Syiwa/Guru/Manikmaya
      • Bethara Wisnu
      • Bethara Dharma (Bambang Sakutrem)
      • Bethara Sakri (Bambang Sakri).
Yang paling dicintai oleh Nabi Adam a.s. adalah Bethara Guru/Syiwa/Manikmaya.
Pada masa Bethara Dharma/Bambang Sakutrem menjadi khalifah di bumi, pada masa itulah Nabi Adam wafat dan seluruh manusia di bumi mengunjunginya. Makam Nabi Adam a.s. masih menjadi misteri hingga kini, yang jelas jasad Adam a.s. berasal dari tanah dan akhirnya jasadnya kembali ke tanah lagi,hanya ruh beliau kembali ke alam kelanggengan.
Bethara Syiwa/Manikmaya/Guru menjadi khalifah di bumi dan digambarkan mempunyai 4 tangan ya’ni 4 kekuatan ya’ni :
  1. Syariat
  2. Thoriqoh/kebatinan
  3. Hakekat/Hakiki.
  4. Ma’rifat/Sufi.
Bethara Syiwa Menikah dengan istrinya yang bernama Dwi Uma mempunyai 9 anak laki-laki ya’ni :
  1. Bethara Sambu ( berperilaku bawei )
  2. Bethara Bhrahma
  3. Bethara Indra
  4. Bethara Wisnu
  5. Bethara Bayu
  6. Bethara Mahadewa
  7. Bethara cahya
  8. Berhaya Asmara / Kamajaya
  9. Berhaya Baruna
Adapun Sang Hyang Tunggal / Manuskhah dengan Dewi Darmani mempunyai 3 anak ya’ni :
  1. Sang Hyang Rudra / Bramani / Bambang Bremani
  2. Sang Hyang Darmastuti
  3. Sang Hyang Dewanjali / Qjawantri / Togog
Sang Hyang Brahma Beristri 3 orang :
  1. Dewi Saci mempunyai anak 2 orang
  2. Dewi Sarastiati Mempunyai anak 7 orang
  3. Dewi Rarasati mempunyai anak 12 orang
Diantara anak-anak Sang Hyang Brahma yang terkenal ( Yang berasal dari Dewi Rarasati ya’ni R. Brama Nisita / Bethara Sandhara menjadi raja di negara Gilingwesi bergelar Brahmanaraja, beliau mempunyai 2 istri yaitu:
  1. Dewi Sri Hunna (Putri Bethara Wisnu) mempunyai anak 3 orang.
  2. Dewi Pujawati, mempunyai anak 2 orang.
Yang terkenal adalah anak dari Dewi Sri Hunna (Putri Wisnu) bernama R. Tritrusta menjadi raja di Gilingwesi, mempunyai anak 3 orang:
  1. R. Dukut Toya
  2. Dewi Srini (Menjadi permaisuri Raja Mendhang kemulan /Srikala).
  3. Dewi Tapi.
Raja Dukut Toya menjadi Raja di Gilingwesi bergelar Raja Parikenan (R. Bambang Parikenan), setelah Mandito menjadi Bethara bergelar Bethara Am.
Prabu Parikenan menikahi Dewi Bramaneki (Putri kerajaan Wirata) mempunyai anak 4 orang. Diantara 4 orang tersebut yang terkenal adalah R. Kaniyasa, menjadi pertapa di Gunung Sapta Arga bergelar Resi Mannumayasa setelah menjadi Dewa bergelar Dewa Bethara Purwa dan walaupun jujur lebih memilih mengikuti Pangiwo dengan menyembah api, berhala dan bisikan-bisikan iblis.
Resi Mannumayasa yang merubah kitab-kitab sukhuf kuno menjadi hukum baru pada masa itu yaitu hukum mannu ya’ni adanya kasta-kasta yang membedakan tingkat status sosial pada masyarakat, yang banyak dianut oleh pengikut Hindu kuno, lama kelamaan berubahlah masyarakat lebih senang mengikuti hukum mannu dan sedikit sekali yang Monotheisme.
Resi Mannumayasa menikah dengan Bidadari bernama Dewi Ratnawati/Ratnadewi/Dewi Suweraena dan mempunyai 3 anak yaitu:
  1. Resi Bambang Sekutrem/Bethara Darma, beliau mengikuti Taukhid/monotheismenya Nabi Adam a.s. Pada masa inilah Nabi Adam a.s.wafat.
  2. Resi Srijati
  3. Resi Hanumadewa.
Resi Bambang Sekutrem menikahi bidadari bernama Dewi Nilawati (anak dari Bethara Harun dengan Bidadari Sulastri) dan mempunyai anak:
R. Bambang Sakri/Bethara Sakri (beliau mengikuti Taukhid/monotheisme).
R. Bambang Sakri menikah dengan Putri Dewi Sakti (anak Prabu Parrawijaya raja di Sriwedari / Tabelasuket) mempunyai anak Begawan Palasara / Prabu Palasara menjadi raja di Hastina. Prabu Palasara menikah dengan Dewi Durgandini/Rara Amis (Putri raja Basukiswara dari Wirata) mempunyai anak 2 orang:
1. R. Krisna Dwipayana (Raja Hastina), setelah tua melaksanakan mandito dan bergelar Begawan Abiyasa.
2. R. Seta / R. Arya Setatama.
Beghawan Abiyasa mempunyai 2 orang istri ya’ni:
  1. Dewi Ambika
  2. Dewi Ambalika
Beghawan Abiyasa sebagai raja Hastina menikah dengan Dewi Ambika (permaisuri) mempunyai anak:
R. Pandu Dewanata/putra mahkota yang putih Beghawan Abiyasa menikah dengan pembantu wanitanya mempunyai, anak R Arya widura .
Adapun Prabu Dewanata sebagai raja Hastina , mempunyai istri 2 orang ya’ni :
  1. Dewi Kunti Nalibrata ( putri dari Madura ) mempunyai 3 orang anak ya’ni :
  • Pangeran Yudhishira / puntadewa / Semiaji atau terakhir bernama R . Darmo kusumo
  • R. Bima / Werkudara / Bratasena
  • R. Arjuna / permadi / janaka /Dananjaya
Sebelum menikah dengan prabu pandu dewanata, dewi kunti membunyai anak dengan Bethara Surya ( Dewa matahari ) ya’ni R. Basukarna / Adipati karna yang dibuang sejak lahir oleh Dewi Kunti. Bayi Karna di masukan ke dalam peti dan dihanyutkan ke sungai Gangga, bayi tersebut ditemui dan dipelihara oleh seorang kusir / sopir yang bekerja mengendarai kereta raja Hastina ya’ni Duryudana ( kurawa), bayi itu diberi nama Aradhea sering menggantikan ayahnya sebagai kusir kereta raja bila ayahnya sakit, ternyata ilmu kemiliteran / satria. Basukarna tidak kalah dengan ilmu para pandawa jutru bisa mengalahkan ilmu memanahnya R. Arjuna.
Waktu terjadi perang Bharatayudha, Basukarna gugur membela kurawa, bukan karna Duryudhana/Kurawa, akan tetapi Basukarna gugur karena membela tanah airnya ya’ni Hastina. Dewi Kunti bisa memanggil Bethara Surya/Matahari karena membaca mantra khusus yang diajarkan oleh seorang pendeta yang ditolong oleh Dewi Kunti. Setelah dipanggil lewat mantra, Bathera Surya datang berwujud seorang laki-laki muda yang tampan, sedangkan Dewi Kunti pun masih gadis, hingga terjadilah kelahiran Basukarna.
  1. Dewi Madrim mempunyai anak kembar :
  1. R. Nakula
  2. R. Sadewa
Anak-anak Prabu Pandudewanata disebut Pandawa/Panengen
Adapun Prabu Destarasta menikahi Dewi Gandari mempunyai anak 100 orang disebut Kurawa, yang paling tua disebut Prabu Duryudana/Sayudana (Raja Hastina) dan terakhir wanita bernama Dursilawati, 99 orang Kurawa gugur semua hanya Dursilawati yang hidup merawat ibunya hingga wafat.
Perlu diketahui bahwa makam kaisar Yudhistira/R. Darmokusumo berada dibelakang Masjid Agung Demak Jawa Tengah sepanjang 7 M. Beliau wafat sempurna setelah bertauhid di depan 9 wali/walisongo pada masa selesai berdirinya Masjid Demak umur beliau tidak bisa dihitung lagi (ribuan tahun) sebab mencari kesempurnaan hidup supaya bahagia dialam kelanggengan.
Umur adalah hak Allah, mau dipendekan atau mau dipanjangkan atau wafat Kiamat Kubra pun adalah hak Allah untuk mahkluk-Nya dan bagi Allah tak ada barang yang tidak mungkin (Kun Fayakun=jadilah jadi ) surat yasin 82 Al-Qur’an.
Selesai perang Barathayudha, baik Yudhistira maupun R. Werkudara/Bima kehilangan seluruh anak-anak dan keturunannya, hanya R. Arjuna yang kehilangan anak tertuanya ya’ni R. Abimanyu. R. Abimanyu mempuyai anak laki-laki bernama R. Parikesit (satriya piningit) yang dilahirkan oleh Dewi Utari (putri yang mempunyai Ibu seorang Bidadari dan Ayah seorang Raja ya’ni Raja pada kerajaan Wirata). Jadi yang terpilih menjadi Satriya Piningit (kepala Negara pilihan/terpilih sendiri oleh Tuhan Yang Maha Esa), adalah pria berdarah Satriya yang mempunyai trah/keturunan Bidadari dan trah Raja/Sultan (Satriya Piningit wahyu Parikesit ing kang dilahirkan sang Bethari permaisuri Widyandari) dan titisan Bethara Wisnu (yang mendapat wahyu kebijaksanaan), pada biasanya Sang Wisnu turun setelah banyak terjadi kerusakan-kerusakan, kehawatiran-kehawatiran dan ketidak nyamanan dalam hal apapunn.
R. Parikesit berhasil menjadi kaisar menguasai Hastina Raya (wilayahnya seluruh bumi) dengan Ibukotanya Hastina Pura ( Benua Hindia ) karena diberi tahta oleh kakeknya ya’ni R. Yudhistira/R. Darmokusumo, dan bergelar Satriya Piningit.
Kaisar Parikesit mempunyai 5 orang istri dan 8 orang anak putr-putri yang menggantikan ayahnya menjadi Kaisar Hastina Raya adalah Prabu Yudhayana.
Pada masa Prabu Yudhayana inilah hampir semua Negara-negara didunia yang masuk wilayah Hastina Raya melepaskan diri dari kesatuan dengan Hastina Raya, hingga wilayah Hastina Raya tinggal wilayah aslinya saja ya’ni Hastina Pura (pada Benua Hindia).
Bersaman pemerintahan Prabu Yudhayana, bersamaan pula gletser/gunung-gunung es pada kutub selatan bumi mencair hingga menimbulkan air lautan luas meningkat dan menimbulkan air bah naik ke daratan menggenangi Benua Hindia hingga pecahlah Benua Hindia menjadi bentuk Asia Selatan, Asia Tenggara dan lautan luas Hindia/Samudra Hindia.
Yang mana banyak Negara-negara yang dulu ada lalu pecah daratannya dan banyak yang tenggelam ke dalam lautan Hindia, jadi seakan-akan tak pernah ada nama negar-negara tersebut, pada hal dulu-dulunya ada, termasuk negar-negara Bathera Wisnu atau Negri asal Nabi Raema/Sri Rama ( Rama bin Kusyi/Dasarata bin Nabi Ham a.s bin Nabi Nuh a.s ) ya’ni Negara Ayodya/Ayogya. Yang mana setelah gletser mencair, Negara Ayodya pecah menjadi 2 daratan ya’ni:
Yang sebagian ikut terbawa arus air bah menuju daratan Asia (arah ke utara dan barat) menabrak gugusan pegunungan karang hingga pegunungan karang tersebut terangkat keatas menjadi pegunungan Himalaya dengan pecahnya (kini bernama mount Everest) dan daratnnya yang ikut Asia bernama Hindustan/kini India dan bekas negri Ayodya menjadi India Timurdan Tenggara/termasuk Benggala, pada mantan Ayodya terdapat makam Sri Rama/Nabi Raema yang selalu dikerubuti bintang, kera-kera bergantian menjaga dengan teman-temannya, yang rajin merawat makam tersebut adalah Kaum Sikh dan Kaum Hindu.
Kaum Sikh adalah mereka-mereka yang mengakui Sri Rama seorang Nabi dan mengikuti ajaran Sri Rama juga mengakui Nabi Muhammad s.a.w adalah utusan/Nabi terakhir dan berbakti pada tanah air India/Hindustan.
Sedangkan sebagian daratan Ayodya tetap tertinggal di Pulau Jawa menjadi Negara Ayodya/Ayogyakarta (kini Ngayogyakarta Hadiningrat), dari sinilah akan selalu muncul-muncul Satriya satriya yang memimpin Negara diantaranya Satriya Mukti Wibowo ya’ni almarhum Presiden H. Mukhamad Soeharto dan kelak Satriya titisan Bathara Wisnu dari Ayodya yang membawa Negara menuju kesejahteraannya.
Pada mantan tanah Ayogya di Pulau Jawa banyak terdapat makam-makam para Perwira-perwiranya Sri Rama/Nabi Raema yakni ada goa Kiskenda (Gua tempatnya perwira-perwira Sugriwa, Subali, Hanggoda dan Hanila) dan makam Hanuman ( Perwira Kera Putih) sebagai perwira utama pasukan Sri Rama di daerah Jumprit di kota Wonosobo-Jawa Tengah berupa candi kecil yang selalu dikerubuti kera-kera bergantian (seperti makam Sri Rama di India).
Juga bekas Negara Adidaya Alengkadiraja yang megah dimasa lalu. Akhirnya hilang tertelan air bah dan tenggelam menjadi lautan Hindia yang luas, hanya tersisa ibukotanya saja yakni negeri Sri Langka/Ceylon, juga terdapat Bukit Adam yaitu Bukit dimana Nabi Adam a.s dulu pernah bertafakur/bertempat tinggal sementara sewaktu berjalan dari Timur ke Barat (minal masyrig ilal maghrib) mencari Ibu Hawa, yang akhirnya mereka bertemu di Jabal Rohmah/Bukit Cinta ( Kini masuk Saudi Arabia) tempat orang-orang Islam melaksanakan Ibadah Haji dan Umroh.
Prabu Yudhayana mempunyai 2 orang istri dan mempunyai 2 orang anak laki-laki :
  1. Prabu Gendrayana
  2. Prabu Sudarmana
Dari kedua putra Prabu Yudhayana tersebutlah menurunkan Raja-raja pada tanah India/Hindustan pertama pada daerah Kerajaan Widarba (India Belakang-kini Gujarat)
Untuk kelanjutan Kitab Pangiwo Panengen akan kami tulis kembali dalam Jilid III
Puji syukur Alhamdulillah telah selesai Kitab pangiwo panengen Jilid II dan mudah – mudahan apa yang telah kami tulis ini bermanfaat baik bagi Penulis maupun pembaca Kitab pangiwo – panengen ini dan Alhamdulillah melalui Blog.Kyai Djawan Samudro respons masyarakat akan kehausan Tulisan – tulisan kuno bisa terobati dan masukan –masukan melalui SMS Maupun melalui@-mail /cahayapakis@gmail.Com/cahaya2012@yahoo.co.id/cahaya2011@hotmail.com.
Mudahan – mudahan dengan adanya tulisan – tulisan ini para pembaca lebih memahami bahwa kehidupan adalah mata rantai menuju kebahagiaan sejati, yaitu Hidup yang abadi setelah kita menemui kematian dengan bekal kebaikan di dunia menuju alam barjah.
Kehidupan adalah perjalanan sejarah dan contoh – contoh telah ditunjukkan oleh Allah SWT melalui kisah – kisah umat terdahulu melalui Kisah – kisah umat yang berbakti dan durhaka kepada Rosul dan Allah SWT.maka sewanjaryalah melalui tulisan – tulisan ini kita bisa bercermin diri bagaimana kita melangkah menjalani kehidupan kita di dunia fana ini.
Terakhir, tak ada manusia yang sempurna karena sudah fitrah bahwa manusia gudang salah dan khilaf ,namun mudah – mudahan kesalahan yang telah kita perbuat ,kita perbaiki dengan Taubat Nashukha.Terima kasih kami ucapkan kepada Nara sumber kami, Ibu Endang Permata Asri yang bersusah payah mengumpulkan kitab – kitab kuno dari perpustakaan – perpustakaan keraton Yogyakarta maupun Surakarta serta dari tulisan tangan beliau bisa kami susun kitab pangiwo panengen Jilid II ini, kritik maupun saran silahkan kirim ke 085855943968 / 083848154804 atau www/kyaidjawansamudro.com/www.cahayainginmajubersama.com.www/cahayacomputerbunut/www.puisi-puisikyaidjawansamudro.com.dan silahkan di tunggu kembali Kitab Pangiwo panengen Jilid III yang tidak lama lagi akan kami terbitkan.

Wassalamu'alaikum  Wr. Wb


Kyai Djawan samudro




Comments

Popular posts from this blog

KITAB PANGIWO PANENGEN III

PANGIWO - PANENGEN JILID V TAMAT

AJIMAT KALIMOSODO