ADUS BANYU MAKRIFAT

      Ketika Ajal kan datang kita tidak tahu kapan hadirnya ,kita hanya meraba - meraba melalui kitab - kitab yang ditulis oleh Ulama' - ulama terdahulu yang merujuk kepada Al - hadist dan Al - Qur'an dalam Kitab - kitab Jawa kuno disebutkan bahwa Kematian seseorang bahkan kematian kita bisa dideteksi melalui sebuah tanda - tanda yang telah diturunkan oleh Allah SWT, melalui Indra Keenam .
     Bahkan melalui hadist Nabi ,bahwa nabi Muhammad SAW sebelum ajal tiba ketika Haji Wada' telah merasakan bahwa Tugas Kenabianya ,akan berakhir.
maka patutlah kita belajar mengetahui Tanda - tanda Kematian dengan contoh - contoh yang telah dilalui oleh junjungan kita Muhammad SAW, seorang Nabi yang tiada bandingnya sampai akhir zaman.
Bahkan seluruh Nabi - nabi menjadi Ma'mum karena kemuliaan baginda Rosulullah SAW.ketika Isra' Mi'roj ke Sidrotul Muntaha.
    Subhanallah, Maha suci Allah yang telah membimbing hambanNya sehingga menjadi manusia pilihan dan contoh sepanjang zaman.yaitu Muhammad SAW seorang utusan yang mulia yang tiada habis - habisnya disanjung seluruh Penjuru bumi dan lanngit karena Akhlaq dan budi pekertinya yang tak ada duanya.allahuma soli ala muhammad wa ala ali saidzina Muhammad.
     Seperti yang saya kemukakan diatas yaitu apa yang dimaksud Adus Banyu Ma'rifat ( Mandi Air Pengetahuan ) yang dimaksud Ma'rifat adalah tatanan Pengetahuan yang telah mencapai suatu titik keimanan tertinggi kepada Allah SWT." Tiada Dzat yang patut kita sayangi, kita cintai selain Illah sejati yaitu ALLAH Dzat yang Maha terkasih, seluruh pengabdian hanya ridho Allah SWT.
      Kenyataan yang kita lihat sehari - hari dan kita rasakan bersama - sama adalah kenyataan yang sangat pahit dan memilukan , kehidupan dunia yang penuh dengan Ketamakan. Ubud ndunya sehingga menutupi batin kita akan keberadaan Illah sejati kita, Kita memang sudah beraga Islam namun kenyataannya , kita menuhankan Simbol - simbol baru yang sangat bertentangan dengan Akidah yang sebenarnya.
Ketamakan kita akan harta benda sehingga kita melupakan bahwa harta yang kita miliki hanya untuk pemuasan " Tuhan Nafsu serakah " sehingga Kebodohan,Kebutaan kita terhadap nilai - nilai kebenaran sudah demikian parahnya,apa lagi ketika kita haus akan Nafsu kepemimpinan sehingga kita rela menjual kebenaran dan fitrah kita sebagai manusia yang mengedepankan nalar Budi dan contoh - contoh Akhlak Rosululloh SAW.
      Sehingga kita menjadi manusia yang tidak peka dengan keadaan kita sendiri ,  ketika ajal datang kita tidak siap, kita tidak mempersiapkan bekal - bekal untuk masa depan kita , yang kita fikirkan adalah mengumpulkan harta benda, kekuasaan, simbol - simbol Penuhanan ,sanjungan, karena tertutupnya hatim kita menimbulkan gumpalan - gumpalan kebodohan dan tidak tanggap apa yang akan kita alami.
      Sesuai dengan Firman Allah SWT " Kullun Nafsin Daikhotul maut " bahwa setiap yang bernafas akan menemui Kematian. marilah kita kembali ke jalan yang benar ,menghidupkan Sunnah - sunnah nabi menjalankan segala Perintah menjauhi segala Larangan Allah SWT,
      Apabila kita berjalan melalui jalur yang telah ditetapkan, kita akan peka bahkan Allah SWT akan membimbing kita dengan Nur Hidayah dan Maunah serta syafa'at Rosulillah SAW yang kita harapkan kelak di Padang Maksar dengan pemahaman - pemahaman salafus Sholeh karena tanpa mereka kita tak akan sampai pada Pemahaman yang benar , Guru adalah sarana Pengetahuan menuju kehidupan kita kelak ,tanpa mereka kita tak kan pernah menemukan jalan kebenaran.karena mereka adalah Al Ulama'au warasatul Ambiya' ( Pewaris - pewaris Ilmu Nabi )
     Sampai disini dulu yang dapat kami sampaikan semoga Allah SWT membimbing kita  dan Mewafatkan kita semua dalam Lindungan Dinul Islam, semakin kita menjalankan Syareat yang benar dan melakukan Sunnah - sunnah Rosululloh SAW , insya Allah kita akan menjadi peka dan sedikit banyak akan mengetahui pertanda  yang diperlihatkan oleh Allah SWT. 

Comments

Popular posts from this blog

KITAB PANGIWO PANENGEN III

PANGIWO - PANENGEN JILID V TAMAT

AJIMAT KALIMOSODO