SAYYID ALI MURTADLO ADDIMAT KHAN / ALKUBRO
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puja – puji semoga masih terucap dari mulut yang banyak
dosa dan khilaf ini, kehadirat Alloh SWT serta sholawat dan salam senantiasa
mengiringi idola kami sepanjang masa ,sang Nabi Akhir Zaman yang selalu kita
harapkan syafatnya ila yaumil Qiyamah…..siapa lagi kalau bukan Muhammad sang
Nabi yang penuh suri tauladan…dihujat tak pernah melaknat… dicaci tak pernah
dimasukkan hati… tampil dengan penuh Istiqomah meraih cahaya gemilang kejayaan
Islam sepanjang Zaman.
Cerita Bidadari layaknya sebuah cerita yang tidak masuk
diakal manusia di zaman modern ini, kisah yang sangat kuno seperti cerita-
cerita klasik yang dibumbui bid’ah – bid’ah sesat dan menyesatkan ??.....
Namun apakah benar Bidadari itu ada ?
Apakah benar Bidadari
pernah turun kedunia ?
Sebagai seorang Ahli
Sejarah bukan melihat dari mata bukan hanya mendengar dari telingga namun bukti
tentang keberadaanya…Fakta lah yang berbicara….
Bidadari memang ada , namun hanya manusia pilihan Tuhan
yang mendapatkan,bukan kebutuhan sexual yang ditonjolkan namun keberadaanya
dibuktikan dengan Fakta serta peninggalanya….
Akhirnya hanya ini yang dapat kami sampaikan, sesuai
dengan keterbatasan manusia yang hanya bisa berharap namun kebenaran hanya semata – mata milik
Alloh semata ,sejarah telah membuktikan bahwa Manusia yang menjadi Pilihan
Tuhan bukan dilihat dari Ujud Jasmani semata namun ujud kerohanian lah yang
paling utama” Dearajat manusia disisi TuhanNya bukan karena harta, martabat,
keturunan namun hanya Taqwa kepada TuhanNya
Bilahi Taufiq wal Hidayah Ridho Wal Inayah
wassalamualaikum Warahmatullohi Wa barakatuh.
Taman
Wendit, 14 Februari 2015
Al-
Fakir Kyai Djawan Samudro
Raden jaka tarub dan Bidadari
( Sayyid Ali Murtadlo Addimat Khan / Al
Kubro )
Bermula
dari perkawinan antara manusia dan bidadari , apabila dilihat dari pemikiran
orang – orang modern sekarang ini adalah
sesuatu yang tak masuk akal dan mungkin hanyalah khayalan belaka akan tetapi
Kitab suci Al – Qur’an menyebutkan bahwa makhluk Bidadari ada dan jelas – jelas
tertera pada ayat – ayat tertentu pada surat Ar Rahman yakni Ar Rahman ayat 56,
58 , 70, 72, 74 dan 76
Juga terdapat pada surat Al waqiah.
Awan
hitam bergelantung di langgit Majapahit , kesengsaraan, penindasan melanda
Rakyat Bumi Majapahit ,Penjajah Giri wardhana ( dari Keling Kediri ) Pimpinan
Prabu Udara.
Keraton pusat , Istana – istana dan
gedung – gedung Negara diduduki dan dikuasai musuh , mengakibatkan hamper seluruh keluarga kerajaan beserta
pegawai nya lari mengungsi ke segala penjuru tanah Jawa , yang mana Raja
Majapahit Brawijaya V ( Raja Kertabumi / Kertawijaya ) kalah perang dan lari
beserta seluruh keluarganya mengungsi ke Gunung Lawu ), maka sejak saat itu
beliau terkenal dengan Raden Gugur. Diantara salah satu cucu raden Gugur (
Brawijaya V ) yakni Raden Jaka Tarub anak dari dewi Chandra Wulan ( Putri Raja
Brawijaya V ) yang menikah dengan waliullah Sayyid Ibrahim addimat Khan ( dari
Kota Samarkand di Usbeskistan / Asia Tengah )sehingga beliau terkenal dengan
sebutan Ibrahim Assamarkandi / dari Kota Samarkandi , Tapi kini Kota Samarkand
masuk wilayah Negeri Iran .
Nama
asli Raden jaka tarub adalah Sayyid ali Murtadlo Addimat Khan / Al – Kubro.
Namun sudah garis hidup R. Jaka Tarub yang sejak lahir sudah harus ditinggal
oleh ayahnya ( Sayyid Ibrahim Assamarkandi ) meneruskan pengembaraanya
menyebarkan agama Islam dan Ibu Raden jaka tarub ( Dewi Chandra wulan )
menitipkan bayinya kepada seorang Ulama di Magelang yakni Ki Ageng Tarub supaya
dibesarkan dan dididik agama Islam serta Ilmu – ilmu kesaktian , kesatriyaan dan
Ilmu tata Negara , sebab Ibu Jaka tarub hendak pergi bertapa karena prihatin
dengan keadaan Majapahit dalam keadaan Porak poranda dijajah Oleh Pasukan Giri
wardhana pimpinan Prabu Udara.
Siapakah
sebenarnya waliullah Ibrahim assamarkandi itu ?... beliau dilahirkan di kota
Samarkand Negeri Uzbeskistan di Asia Tengah ,beliau Anak dari Sayyid Jumadil
Kubro dengan Putri dari Rusia Selatan . Setelah Dewasa Ibrahim mengikuti jejak
ayahnya yakni berkelana menyebarkan Agama Islam hingga ke Tanah Jawa , Makam
Ayahndanya Yakni Sayyid Jumadil Kubro berada di Troloyo – Triwulan – Mojokerto
– Jawa Timur .
Dari
Garis darah beliau , Sayyid Jumadil Kubro masih keturunan dari Sayyid Zainal
Abidin ra ( anak Syayidina Hussein ra bin Ali bin abi Thalib karamallohu Wajhah
anak Fatimatus Zahra puti Nabi Muhammmad SAW yang menikah dengan syayidzina Ali
karamallohu wajhah bin abi Thalib ra
yang mana sayyid Hussein ra gugur dipadang Karbala karena dibunuh oleh Rezim
muawiyah bin abu syofyan pada Th 680 m ( 60 Hijriyah ) karena Sayyid Hussein
beserta keluarga dan pengikut – pengikutnya menyuarakan Pro demokrasi karena Rezim Muawwiyah berdiri
tanpa pemilihan oleh Rakyat, yang mana rezim muawwiyah berdiri dengan kekuatan
militer yang berbasis di Bagdad ( Irak )
Raden
jaka tarub sangat mahir memanah dan menjadi Pemuda yang sakti mandraguna
,kesukaanya membawa anak panah berburu binatang – binatang dihutan terutama
Binatang Kijang untuk dibawa pulang buat tambahan lauk pauk di Rumah
Suatu hari Raden Jaka tarub berburu
ke Hutan – hutan lebat namun tak menemukan seekor rusapun, akhirnya dengan rasa
setengah putus asa dia hanya berjalan terus menyusuri hutan yang semakin lebat
yang lama – lama terdengar suara air terjun dari jauh, dia berkeinginan
mendatangi suara air terjun tersebut karena ingin mencuci muka dan bila perlu
mandi sebab telah seharian kesana kemari hingga merasa penat, pegal – pegal .
semakin dekat , semakin terdengar suara gadis- gadis banyak sekali, Aneh
didalam hutan ada suara gadis – gadis bersahut – sahutan ceriam hal itu membuat
langkahnya dipercepat menuju air terjun.
Terlihatlah
sebuah telaga yang bening dengan air terjun indah dan terlihat pula 7 orang
gadis – gadis jelita bersama – sama mandi berenang – renang bermain – main air
terjun. Dengan pelan – pelan mengendap – endap , Raden Jaka tarub mendekati
pakaian – pakain mereka yang tertumpuk di semak – semak . diambillah salah satu
pakaian mereka yang paling indah dan bentuk pakaianya aneh dan tak seperti
pakaian gadis – gadis pada umumnya . disembunyikannya pakaian tersebut dan
sudah disipakan kain sarungnya seandainya gadis tersebut mencarinya, Pergilah
gadis – gadis jelita itu dengan memakai pakaian serta selendang – selendang
mereka untuk terbang keudara, mengertilah Jaka Tarub bahwa gadis – gadis jelita
tersebut adalah para Bidadari yang sedang turun ke Bumi, Tinggalah seorang saja
yang menangis berendam di air karena tidak memakai pakaian dan selendangnya ,
mengakulah bidadari tersebut bernama
Nawangwulan pada Raden Jaka tarub yang sedang menawarkan kain sarungya ,
terpaksa dipakainya kain sarung Jaka tarub dan diajaknya pulang ke Orang tua
Raden Jaka tarub yaitu Kyai dan Nyai Ageng Tarub I
Akhirnya
raden Jaka tarub menikahi Bidadari Nawang Wulan dan mempunyai seorang anak
perempuan bernama Endang Nawangsih adapaun Air Terjun tempat para Bidadari
mandi tersebut bernama Air Terjun Sekar Langit berada di Magelang Jawa Tengah .Selama
berumah Tangga keadaan mereka bahagia , tidak kekurangan dalam hal materi ,
hasil Panen di Lumbung- lumbung melimpah selalu penuh namun Nawang wulan selalu
berpesan pada suaminya bahwa Pria jangan mencoba untuk membuka Dandang ( tempat
menanak Nasi supaya Nasi segera Matang ) lama – lama Raden Jaka tarub
penasaranm sewaktu Nawang Wulan pergi mencuci pakaian ke sungai, Raden Jaka
tarub mencoba membuka dandang ( tempat menanak nasi tersebut ) dan heranlah
Jaka tarub ternyata di dalamnya hanya setangkai padi bisa cukupkah untuk
dimakan Orang serumah? Tapi kenyataanya bila matang mereka semua bisa makan
nasi dengan kenyangnya, lalu ditutuplah dandang itu kembali.
Setelah
Nawang wulan pulang dan membuka dandang untuk mengambil Nasi yang sudah
waktunya matang ternyata dalam dandang tidak ada setangkai padi yang bisa
matang, berarti ada Pria yang membukanya, tahulah dia bahwa siapa lagi kalau
bukan suaminya langsung ditegurnya suaminya dan Raden Jaka tarub Mohon ma’af
berkali – kali sebab bersalah .
Sejak
saat itu mereka menumbuk padi dahulu sebelum menanak nasi, dengan cara seperti
itu mengakibatkan padi – padi dilumbung mereka semakin hari semakin berkurang
dan menipis menunggu hasil panenan lagi hingga suatu hari nawang wulan
mengambil padi yang tinggal sedikit sekali untuk ditumbuk , ternyata di balik
tumpukan padi tersebut terdapat pakaian dan selendangnya yang telah lama hilang
,gembiralah hatinya yang mana dengan pakaian tersebut dia bisa kembali alam
kahyangan di langit untuk bertemu saudara- saudaranya .
Pakian
dan selendangnya langsung dipakainya kemudian menemui suami dan anaknya yang
masih berumur ± 3 Bulan ,dia
langsung memohon Ma’af pada suaminya dan menciumi anaknya sambil berpesan bahwa
Nawangsih masih perlu susu Ibu, yang mana Tanggal 15 dan Tanggal 16 Bulan Jawa
supaya nawangsih diletakkan sendiri di dalam Gubuk di tengah – tengah sawahnya
Raden Jaka tarub, dan Raden jaka tarub tidak boleh berada di dekat Gubuk
tersebut, sebab bila raden Jaka tarub mendekat Nawangwulan tidak mau menyusui
anaknya, ia berjanji menyusui Tiap Bulan Purnama selama 2 Tahun, setelah itu ia
Tidak mau dating lagi pada Raden jaka tarub dan menyuruhnya mengambil istri
lagi dari Bangsa manusia kecuali dengan Putrinya Endang Nwangsih, ia akan
menemuinya terus walaupun tidak setiap hari.
Raden
jaka tarub hanya Pasrah dan sedih sambil mengendong bayinya serta mengucapkan
selamat jalan pada istrinya yang mundur pelan – pelan dan terus terbang dengan
selendangnya ke angkasa menuju alam kahyangan.
Setiap hari dirawatnya Endang
Nawangsih dengan telaten dan setiap Tiba Bulan Purnama 3 hari diletakkan nya
bayi Endang Nawangsih pada Pondok bamboo di tengah sawahnya,banyak penduduk
menyaksikan dari jauh kedatangan Bidadari lalu terbang lagi keangkasa , jadi
Endang Nawangsih menerima susu Ibu 3 hari bisa mengenyangkan 1 Bulan, beginilah
seterusnya hingga nawangsih berumur 2 tahun,sangat sedih hati Raden jaka tarub
dengan keadaan yang demikian itu.
Endang
Nawangsih tumbuh menjadi Gadis remaja yang jelita dan dipersunting oleh salah
satu cicit dari Brawijaya V yakni raden Kebo Kenonggo ( Sayyid Umar bin
Muhammad Faqih ba’syaiban ) atau terkenal dengan sebutan Kyai Ageng Pengging
yang berada di Pengging / Sleman – Ngayogyokarto yang mana Endang Nawangsih
dengan Kyai Pengging mempunyai anak laki – laki bernama Sayyid Maulana Qorib
Bait Abdurrahman Ba’syaiban terkenal dengan Panggilan Mas karebet ( Qorib Bait
= Masih arah dari Ahlul Bait = Ahli Rumah Nabi Muhammad SAW = masih keturunan
Nabi Muhammad SAW ) lebih terkenal dengan sebutan Raden Joko Tingkir yang
menjadi salah satu Perwira Kerajaan Demak dan berhasil menumpas Pemberontakan
Arya Penagsang Hingga Raden Jaka Tingkir
diambil menantu oleh Sultan Demak yakni Sultan Trenggono diamanahi meneruskan
Tahta kerajaan demak yang pada akhirnya Kerajaan Demak di pindahkan ke Boyolali
dan diberi nama Kerajaan Pajang , Joko Tingkir pun bergelar Sultan Hadiwijaya.
Adapun
Jaka tarub setelah selesai Perangnya Kerajaan Majapahit mengusir tentara Giri
wardhana yang mana tentara majapahit dipimpin oleh Putra Mahkota R. Patah /
Pangeran Jimbun bergabung dengan barisan Wali Songo dengan para santri –
santrinya juga sukarelawan rakyat berhasil menumpas tentara giriwardhana dan gururlah Prabu Udara.
Joko Tarub ikut berjuang dalam
barisan wali songo dan setelah berdiri kerajaan Demak, banyak tawaran untuk
menduduki salah satu jabatan pada jajaran Pemerintahan demak, akan tetapi
beliau lebih memilih hidup sebagai Ulama mendirikan Perguruan di daerah
mojoagung ,mendidik generasi muda mengenal kerohanian,tata Negara ,
kanuragan/kesatriyaan supaya generasi muda mencintai tanah airnya, supaya tidak
mudah terpecah belah oleh musuh dan mengenal jati diri bangsa , akhirnya beliau
menikah lagi dengan dengan Roro Ayu Maduretno
putri Patih Baribin dari
Pamekasan ( P. Madura ) dan mempunyai 3 Orang anak :
a. Sunan
manyuran ( H. Usman Ba’syaiban ) di Mandalika
b. Sunan
Ngudung ( Syayid Usman Ba’syaiban ) makamnya di Troloyo – Terwulan –Mojokerto
c. Nyai
Gede Tondo Istri Sunan Kertoyoso
Makam Raden Joko tarub berada di Belakang Masjid Demak
diapit kedua Orang Tuanya Ki Ageng Tarub I
Adapun
Dewi Nawangwulan telah kembali ke kahyangan bertemu dengan saudara – saudara
dan Ayahandanya akan tetapi Nasehat Ayahnya bahwa Nawangwulan tetap seorang ibu
yang tetap punya tanggung jawab mendidik dan mengarahkan anaknya hingga dewasa.
Maka disarankan untuk kembali kea
lam bumi supaya dekat dengan Endang Nawangsih dan mengarahkanya, sedih hati
meninggalkan aLam kahyangan , tetapi itulah tugas sebaga8i ibu.
Walaupun
tidak sering – sering datang ke Endang Nawangsih , Bidadari Nawangwulan tetap
terus mengikuti perkembangan pertumbuhan kehidupan Nawangsih.untuk mengimbangi
hatinya yang sedih, Nawangwulan mendatangi pimpinan air dan tanah di Planet
Bumi yaitu Nabi Khidir as ( Nabi Ballia bin lamah / Putra raja lamah dari
Balkan – Eropa Selatan )
Dia menceritakan kisah hidupnya dan
apa yang dialaminya pada Nabi Khidir as supaya tahu jalur pemecahanya untuk
perjalanan Hidupnya mendatang. Nabi Khidir as mengerti perasaan Nawangwulan ,
akhirnya diputuskan oleh Nabi Khidir as supaya Dewi Nawangwulan menjadi
Pegawainya untuk mengurus Wilayah Bumi sebelah Selatan yakni lautan Selatan
Bumi beserta Penduduk didalam lautan terutama bangsa lelembut Penghuni lautan
Selatan. Nama nawangwulan baginya adalah nama masa lalu yang sedih dan sejak saat itu berganti dengan nama Dewi
Kenconosari atau Dewi Andhara wati / Dewi Indrawati stsu ratu laut Selatan /
Nyai Roro Kidul .
Disamping
sering bertemu Nawangsih , Ibu Ratu laut selatan bisa melihat dari dekat anak dan
keturunannya walaupun kadang keturunannya banyak yang tidak menyadari bahwa
mereka – mereka masih keturunan Bidadari Nawangwulan ( Ratu Laut Selatan )
Namun Ratu Laut Selatan tetaplah Bidadari yang biasanya Bidadari sangat rajin
pada Tugas- tugasnya dan tak pernah meninggalkan baktinya kepada Tuhan Yang
maha Esa.
Datanglah
Jaman Kerajaan Pajang diambang Keruntuhannya yang mana seorang perwira muda
sakti mandraguna , ahli strategi militer dan masih cucu dari Waliullah Muhammad
Fadhillah Addimat khan- Al kubro yang terkenal dengan sebutan Syech magribi di
Jawa Tengah, makam beliau berada di Pantai parangkusumo – Ngayokyokarta.
Perwira muda cucu dari Syech
magribi Jawa tengah tersebut adalah Sayyid
Zainal abidin Addimat Khan Al – Kubro yang terkenal dengan sebutan Raden
danang Sutawijaya / senopati Ing Alaga , makam beliau di Kuto gedhe, Ngayogyokarto
dengan sebutan Ngabehi Loring pasar.
Raden
Sutowijoyo adalah anak dari Sayyid Achmad addimat khan – Al Kubro( Anak dari
Syech Magribi , Jawa Tengah ) terkenal dengan panggilan Ki ageng Nis .
Raden Sutowijoyo adalah Murid dari
Sunan Kalijogo sudah terlalu lanjut pada masa itu tetapi Alloh member kelebihan
pada hamba – hambanya yang termasuk dalam tingkatan Auliya’/ Para Wali- Nya
untuk melaksanakan Tugas – tugasnya yang harus diselesaikan.
Yang
mana Raden Sutawijayadalam keadaan lelaku Tirakat di pinggir laut Selatan pada
daerah Parang Kusumo memohon petunjuk pada yang Maha Kuasa supaya bisa menang
perang melawan Kerajaan Pajang yang mana sebagian besar Rakyatnya sudah tidak
menyukainya.
Muncullah Ibu Laut Selatan ( Mantan
Bidadari Nawangwulan ) yang siap membantu Raden Sutawijaya untuk mengalahkan
kerajaan pajang setelah diijinkan Sunan Kalijogo, mereka dinikahkan Oleh Sunan
kalijogo.
Sewaktu
Orang- orang mataram ( dipimpin oleh Raden Sutawijaya ) berperang melawan
Kerajaan pajang , Pihak kerajaan pajang mengalami kekalahan total dan berdiri
lah kerajaan Mataram Islam dengan raden Sutawijaya sebagai Sultan dan ratu laut
Selatan sebagai Isteri Selir diberi nama Ratu Dewi Indrawati / Andhara wati ,
diboyong ke Mataram dan diberi tempat berumah Tangga bernama Panggung Songgo
Buana , pada waktu berumah Tangga mengikuti suaminya ratu Laut Selatan hamil
dan melahirkan anak laki – laki bernama Raden Ronggo ( sayyid Rokhmad Addimat
Khan- Al Kubro )
Sewaktu
sang ratukidul / Selatan mengikuti suaminya di Mataram keadaan rakyat dan
pegawai- pegawainya terutama wakilnya yaitu Nyai Dewi Cunda manic memohon
supaya sang Ratu kembali ke singgasanya saja dan jarang – jarang dating ke
suaminya.
Maka kembalilah sang Ratu mengikuti
kehendak Rakyatnya dan hanya tiap – tiap Bulan Purnama 3 hari beliau datang
menyususi putranya yang dipelihara oleh kakeknya Ki Ageng Nis yang mana
menyusui 3 hari untuk bekal Hidup 1 Bulan, begitulah hingga Raden Ronggo
berumur 2 tahun , setelah Remaja raden Ronggo menjadi Pemuda tampan yang sakti
Mandra guna , Kadang berada di KeratonAyahandanya , terkadang di Keraton Ibunya
di Dalam Laut Selatan.
Setelah
berumah Tangga raden Ronggo banyak menurunkan Putri – putri cantik dan diantara
mereka ada yang membawa aurora Yoni hingga keturunan – keturunan Raden Ronggo
selalu dinikahi oleh Sultan – sultan baik dari Ngayokyokarta , Surakarta,
Mangkunegaran maupun Paku alam untuk dijadikan Permaisuri – Permaisuri ( Trah
Sang Bestari = Keturunan Bidadari )
Disamping itu secara fisik ( bangsa Bidadari dicipta
dari Mutiara Hidup yang mana mutiara bisa tumbuh subur pada karang – karang di
laut ( di dalam air laut ) suasana air laut lebih cocok bagi fisik Bidadari
daripada suasana daratan ( dari Tanah +air ) yang memang daratan adalah asal
jasad manusia, tapi bukan untuk bidadari.
Juga
udara lebih sesuai untuk bangsa bidadari daripada Tanah daratan yang memang
khusus untuk manusia, maka dari itu bidadari lebih cocok hidup di alam
Kahyangan ( kehidupan yang ada di atas Negeri angin ) yang mana bila dilihat
dengan mata telanjang bahwa mega- mega dan mendung – mendung diangkasa terlihat
berjalan kesana – kemari dan kadang – kadang terbawa angin hingga jauh, memang
pusaran dan arus angin pada daerah mega dan mendung sangat besar, maka itulah
disebut Negeri penuh angin, adapun diatas negeri Angin terdapat kehidupan lagi
yang disebut Negeri atasangin atau Alam Kahyangan atau alam dewa – dewi /
Bidadari yang orang jaman dulu
menyebutnya Alam kadewataan , apabila dilihat mata telanjang tidak bisa
melihatnya karena terlalu jauhnya dari Bumi dan masih berada jauh diatas mega-
meda dan mendung – mendung yang banyak anginya, maka dari itu dialam nyata pun
amat luas sekali belum ada yang menyingkapkanya secara lengkap, apalagi yang
ghaib , hanya mereka – mereka yang sangat dekat dengan Alloh yang diberi jalan
dan kelebihan penglihatan atau kelebihan pengetahuan untuk melihat alam semesta
entah lewat mata telanjang maupun lewat mata batin yang tidak semua orang
mendapatkanya.
Bidadari
/ Widyadari tercipta jauh – jauh waktu sebelum manusia dan Jin diciptakan ,
bidadari tercipta dari Mutiara Hidup yang berasal dari Kristal ciptaan atau
pecahan – pecahan Kristal ( mutiara hidup ) yang diturunkan oleh Alloh SWT dari
dari Baitul Makmur ( dilangit ketujuh ) diturunkan ke Planet Bumi atau Planet –
planet lainya.yang mana Kristal Hidup yang utama (yang tidak menjadi Bidadari –
bidadari ) untuk tanda ugeran atau Patokan / Pakubumi / paku Planet untuk Poros
tempat Sujud / Persatuan Ibadah bagi makhluk di Tiap- tiap Planet , bila di
Bumi adalah Ka’baitulloh di Mekkah ( bagi Umat Muslim ) sedangkan pecahan-
pecahannya baik yang besar maupun yang kecil tersebut terlempar masuk kedalam
air menjadi Makhluk Bidadari , bagaimana prosesnya hanya Alloh yang tahu dan
kun fayakun ( seperti tertera dalam QS Yaasiin “ Sesungguhnya
keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
"Jadilah!" maka terjadilah ia.
QS Yasin 82 ) sebagaimana Nabi Adam as. Yang tercipta dari sari Pati Tanah dan sari Pati air Bumi yang menjadi sosok manusia sempurna tanpa ayah dan Ibu , maha besar Alloh dengan segala Firmanya.
QS Yasin 82 ) sebagaimana Nabi Adam as. Yang tercipta dari sari Pati Tanah dan sari Pati air Bumi yang menjadi sosok manusia sempurna tanpa ayah dan Ibu , maha besar Alloh dengan segala Firmanya.
Bidadari
adalah Makhluk cantik jelita yang kecantikanya tak pernah pudar bak gadis
jelita dan wanita merekah umur 25 tahunan, mereka mempunyai Tugas dari Alloh
SWTdari planet mana mereka diciptakan. Termasuk yang berada dialam Swargaloka /
Nirwana /Surga / Firdaus yang akan datangpun sudah terciptakan oleh Alloh SWT
juga berasal dari benda Padat /Mutiara hidup / Kristal Hidup dari baitul makmur
berujud ( ujud ) tidak sama dengan makhluk atau jin, bananul jin, syetan.dll.
Bidadari bisa bertemu kita baik lahiriyah berujud
wanita yang biasanya mereka kehendaki adalah Orang – orang terutama laki- laki
yang berbakti Kepada Tuhan ( lewat agama apapun ) , Orang – Orang yang takut
berbohong, jujur, nah jujur..itu sulit hanya 1001 orang yang dapat melakukan,
hanya Orang- orang yang tidak memikirkan harta benda di dunia sama sekali (
seperti para sufi, orang- orang yang ma’rifatulloh, Ulama- ulama’, Mursyid,
Pendeta – pendeta yang lurus maupun Orang- Orang awam yang takut berbohong (
jujur ) dan rajin berbakti pada Alloh SWT.
Makam
Raden Ronggo berada di dekat makam ayahnya pada pemakaman Kutho gedhe / Ngabehi
Loring Pasar – Ngayokyokarta sedangkan Bidadari Nawangwulan / Ibu Ratu laut
Selatan tetap bertugas menjadi pimpinan di lautan selatan sampai hari akhir,
begitu pula pimpinan beliau yakni Nabi Khidir as bertugas menjaga keseimbangan
tanah dan air di Planet bumi hingga kiamat Qubro.
Sebenarnya
tidak terhitung banyaknya laki – laki yang menikahi Bidadari / Widyandari
selama hidup di alam dunia nyata, hanya tak banyak diketahui Umum seperti
halnya.
1. Pangeran
Lembu Surenggono ( putra Brawijaya V dengan istri selir ) menikahi Bidadari
tapi tidak berketurunan, bahkan Pangeran gugur di lapangan keratin majapahit
sewaktu melawan tentara giriwhaedana, dan istrinya puloang ke kahyangan.
2. Raden
jaka putra menikahi bidadari Tunjungwulan dan mempunyai anak laki- laki bekas
Bidadari Tubnjungwulan turun bersama saudari- saudarinya pada telaga saranida
masih ada, tetapi sudah kering tinggal bentuk – bentuk telaga dan batu-
batuanya saja yakni Taman Sarasida daerah Pamekasan – Pulau Madura namun
kahirnya Bidadari Tunjungwulan pulang kembali ke Kahyangan.
3. Sultan
Pertama Kerajaan ternate ( Maluku Utara ) yakni Sultan Baabullah Al _ Hussein
putra dari Waliulloh Maulana Jamaluddin Al Hussein dari tarim ( Oman ) menikahi
Bidadari dan melahirkan anak laki – laki yakni Sultan yang kedua lalu Bidadari
itu kembali ke Kahyangan dan meninggalkan benda yang berharga yakni sebuah
Mahkota yang mana selalu tumbuh rambut yang memanjang pada mahkota yang
tersimpanitu , rambut dipotong setahun sekali pada tanbggal 10 Dzulhijjah /
Besar waktu diwaktu Orang – orang berhaji , sedang haji besar dipadang Arrofah
dengan tasyakuran di Keraton Ternate sampai saat ini, bahkan pernah diyangkan
di stasiun Televisi Trans TV dengan Preseter Hajjah Dorce gamalama
4. Diantara
keturunan Prabu Jayabaya / kameswara II ( Raja kerajaan Kediri ) ada yang
menikah dengan Bidadari yakni raden Panditayana ( Resi Pancatyana / Pendeta
yang jujur ) bin Prabu Citrasoma bin Prabu Kusumacitra bin Prabu Kusumacitra
bin parbu jayamisena / Anglingdharma = Titisan Betara whisnu / Raja Malwapati bin Prabu Jayamijaya / Kameswara III bin
Prabu Jayabaya / Kameswara II bin raja Kameswara I / Raden Ino Kertapati / Ande
– ande Lumut suami dari Putri galuh Chandra Kirana / Klenting Kuning ( makam
Putri Klenting Kuning berada di Bukit waringin Sapto sebelah bendungan Selorejo
– Kecamatan Ngantang – Kotatib batu Kab. Malang Jawa Timur.raden Panditayana
menikah dengan bidadari Dewi Laksmita dan mempunyai anak bernama dewi Soma.
5. Sahabat
Resi Pancatnyana / Panditayana yakni Pendeta Resi wrahaspati menikahi BIdadari
dan mempunyai anak perempuan bernama dewi Shinta.
6. Prabu
Banjaransari ( raja galuh pajajaran ) / Kini Kabupaten Majalengka ) bahkan
diantara istri- istrinya terdapat bangsa Bidadari sebanyak 6 Bidadari.
7. Nabi
Sys as bin Adam as menikah dengan Bidadari bernama Nurmala dan melahirkan 2
anak laki – laki yakni Sayyid An war dan Sayyid Anwas . Sayyid Anwar menikah
dengan Bidadari dan mempunyai Anak laki – laki bernama Sang Hyang Nurrosodan
dari garisnya beliau menurunkan Tokoh- tokoh yang banyak dianut Oleh Orang-
Orang Timur terutama benua Hindia ( India, Jawa maupun Asia Tenggara )
sedangkan garis keturunan Sayyid Anwas yang menikahi Bidadari juga menurunkan
keturunan – keturunan yang kebanyakan menjadi nabi – Nabi / utusan – utusan
Yang Maha Kuasa.
8. Beghawan
/ Pendeta Mangliawan ( kakek Kandung Raden Hanoman / si Kera Putih ) menikah
dengan Bidadari Dewi Indradi ( nenek kandung hanoman ) mempunyai 3 Orang anak
yaitu Raden Sugriwo, Raden subali dan Dewi Anjani ,mereka tampan- tampan dan
cantik jelita.Bidadari Dewi Indradi diturunkan dari Kahyangan ke Bumi sebab
mempunyai kesalahan berpacaran dengan Bethara Surya ( yang menunggu Planet
Matahari ) dan banyak melalaikan tugas – tugasnya,selalu saja menikmati Cupu
manic hastagina pemberian Bethara surya. Setelah turun kebumi bidadari Dewi Indradi tersebut dinikahi oleh Beghawan
mangliawan yang selalu bertapa di tengah Hutan lebat dekat sebuah sumber /
sendang yang sangat jernih airnya selama berumah Tangga dan mepunyai 3 Orang
anak Bidadari Dewi Indradi selalu mandi pada sendang / sumber tersebut demikian
juga dengan dewi Anjani / anak Bidadari sehingga disebut sendang Bidadari
sampai kini Sendang Bidadari masih dikeramatkan karena airnya masih mempunyai
Tuah / Yoni apalagi kalau dibuat mandi atau diminum , Sendang Bidadari terletak
di pemandian Wendit / Mendit yang terkunci rapat dan harus minta ijin pada Juru
Kunci dan biasanya dibuka pada bulan – bulan tertentu Umat Hindu datang berdo’a
untuk maha resi yang bertapa disitu dan terahir yang bertapa disitu adalah Maha Resi Vandhita ( salah satu
Putra Pabu Brawijaya V / terakhir dan tidak menikah bertapa sampai akhir
hayatnya.
Cupu
manic Hastagina diberikan kepada Dewi Anjani dan setiap hari dan setiap hari
hanya melihat cupu manic tersebut ( berisi bentuk dan isi seluruh alam mini ) hingga
membuat sang Dewi anjani lupa belajar pada ayahnya hal itu membuat iri hati 2
saudaranya akhirnya terjadi perebutan ketiga saudara itu , perebutan itu
akhirnya diketahui oleh Ayahandanya ( Pendeta Mangliawan yang jujur ) dan cupu
manic hastagina dipegang olehnya dan bertanya pada putrinya siapa yang member
benda langit tersebut ( tidak ada dibumi yang seperti itu ) Dewi anjani
menjawab bahwa itu adalah pemberian ibunya, dipanggilnya Dewi Indradi oleh
suaminya dan ditanya darimana benda langit tersbutnamun bidarai dewi Indradi
bungkam seribu basa , benar – benar tak mau membongkar cintanya dulu dengan
betara Surya akhirnya Pendeta Mangliawan mengeluarkan sumpah Paso dan Bidadari
Dewi Indradi seperti Arca batu …..
Langsung
istrinya tersebut berubah menjadi arca batu dan diangkat untuk dilempar jauh –
jauh dengan mengucapkan bahwa kelak menjadi Bidadari kembali setelah arca
tersbut terpegang oleh tangan cucu- cucu nya / buyut- buyutnya . Arca tersbut
terlempar jauh dari benua Hindia dan jatuh pada perbatasan Benua alengka diraja
( Benua Godawana ) ketiga anak- anaknya menangis bersujud pada Ayahandanya dan
benda langit Cupu Manik Hastagina dilempar pula oleh Maha Resi Mangliawan dan
jatuh menjadi danau bernama Danau Mandirda .
Nah
Bagaimana dengan generasi muda sekarang masihkah ada niatan untuk beristrikan
Bidadari ? ..Bidadari adalah Makhluk cantik yang kecantikanya tak pernah pudar
dan diberi
Tugas Oleh Alloh sesuai dengan Tugasnya masing –
masing dan disediakan oleh Alloh bagi Bangsa Manusia dan Jin untuk diperistri apabila
pria – pria ( dari Bangsa Jin dan manusia ) tersebut benar – benar jiwa raganya
berbakti lahir batin Kepada Alloh SWT.
Sahabat
– sahabat Nabi banyak yang memohon untuk dikawinkan dengan Bidadari- bidadari
,Nabi Muhammad SAW banyak menawari sahabat – sahabat yang masih lajang baik
jejaka Muda, jejaka Tua maupun duda apabila mau menikah dengan karena cintanya kepada Allah mereka memilih
dinikahkan dengan bidadari , mereka memang dinikahkan dengan Para bidadari oleh
Nabi Muhammad tetapi setelah dinikahkan diantara mereka dengan istri - istri
nya ( para bidadari tersebut ) saling berpisah dan berjanji bertemu pada saat
tugas - tugas mereka sudah selesai , yang bidadari punya Tugas sendiri ( dari
Pimpinan- pimpinan langit yang diutus oleh Alloh SWT ) yang sahabat- sahabat
yang sudah dinikahkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan para Bidadari memilih tugas
- tugas menegakkan Agama di belakang Nabi karena pada masa itu tugas menegakkan
Agama belum selesai.
berbahagilah mereka - mereka Sahabat - sahabat Nabi
Muhammad SAW dan mulialah Pemuda- pemuda yang mengikuti jejak - jejak Para
Sahabat Nabi Muhammad SAW walaupun hidup dijaman Modern yang menegakkan Agama
yang benar " bagaikan memegang Api di Tangan ", sangat berat karena
tantangan Zaman.
Dari Kisah
- kisah para Kesatria - Raja- maupun manusia pilihan mereka, adalah Orang -
orang yang istimewa yang mendarmakan kehidupan demi Tuhan- nya , apakah bertemu
di Alam kelanggengan maupun dialam nyata , yang jelas kalau melihat kisah -
kisah dan catatan - catatan Kuno bahwa pria- pria yang dipertemukan oleh Alloh
dengan Para Bidadari adalah Pria- pria yang berbakti kepada Yang Naha Kuasa
baik Utusan- utusan / Nabi - nabi Zaman Purba, wali - wali , Pendeta - pendeta
yang jujur, Ulama'- ulama' yang jujur maupun satriya- satriya yang jujur , baik
sengaja maupun tidak bisa bertemu dengan Bidadari.
Itulah
sedikit keterangan mengenI Bidadari , apapun yang tertulis maupun terucap dalam
Kitab - kitab suci berarti ada, hanya tinggal yang membaca masih mau
menyelidiki atau mencarinya ?.
Tidak hanya mau mengerti dalam cara terjemahanya saja
, itu masih kurang lengkap , masih harus dicari intinya dari Ayat- ayat Tuhan
Apa arti dibalik arti satu ayat ? apa arti dibalik arti suatu ayat ? apa yang
tersirat dibalik arti yang tersurat ? Tugas generasi muda untuk selalu mencari
apa arti dari yang tersirat pada terjemahan- terjemahan Kitab suci .
Kitab suci ( Ucapan yang maha kuasa )sangat luas sekali
tujuanya , Tuhan Yang Maha Satu sendiri ( Ganjil ) dan Ghoib arti Ganjil sama
dengan anehm Jadi Tuhan Yang Maha Satu itu Aneh, artinya tidak sama dengan
Mahkluk ( Tak satupun Makhluk menyamai- Nya ) dan Maha sempurna
Mudah -
mudahan kita semua dan Kami Para Penulis yang bodoh ini diberi Hidayah, Rahmat,
dan Hikmah dari Tuhan Yang maha sempurna supaya bisa mengertikan apa dibalik
sesuatu yang ada atau tersirat dan tujuanya.Mudah- mudahan kita semua dan kami
yang bodoh- bodoh ini lebih bersabar diri, mawas diri dan bisa mengamalkan apa
yang diperintahkan Tuhan Yang Maha Esa- Amin ya robbal alamin.
Sumber - sumber Tulisan diatas :
1. Bagian
Statistis Arrobithoh Al Alawiyah , Almaktab Addaimi ( kantor pemelihara sejarah
dan statistik Alawiyah ) Jl. Nangka III Atas No. 9 RT 005 / 03 Komplej
ANtilope II, Jatibening II, Bekasi 17412 Telp 02184993330 - Jakarta
2. Kitab
Pangiwo - Panengen - Ki Padmosusastro - Surakarta Th 1898 di cetak Oleh G.C.T.
Van Dorp & Co Th 1902 - Semarang & Surabaya oleh Keraton Surakarta
3. Kitab Agshosul Ambiya
yang aslinya ditulis oleh sahabat Rosululloh Assa'laby ra dan
diterjemahkan kedalam Melayu oleh Waliulloh
Ashari Al Khalidi Pada Jaman Kerajaan Islam - Samudra Pasai ( Aceh )
4. Agama Islam lentera Kehidupan
oleh :
- Drs Junaidi Anwar
- Drs. Margiono
- Drs Latifah.
5. Nara Sumber Ibu Endang
Permata Asri " Blusukan keberapa tempat dimana para Bidadari pernah
turun diantaranya :
- Sendang Bidadari di Taman
Wendit + 2 km ( dari Rumah Kyai Djawan Samudro ) Ds. Mangliawan - Wendit (
mendit ) Kec. Pakis Kab. Malang.JATIM
- atas dan Lereng Gunung
Widodaren / Gunung Bidadari = antara Pegunungan Bromo dan Gunung Semeru ,
dimana disitu terdapat bekas President
sukarno dulu sewaktu mahasiswa bila hari libur sering bertapa - Tafakur
di tempat tersebut memohon kepada Alloh SWT tentang Pemerintahan bagaimana supaya Negeri terjajah oleh
Belanda bisa segera Merdeka , betapa Bung Karno sedari muda sudah rajin
berjalan mencari Ilmu yang berguna untuk
Negara , apakah juga sama dengan Pemuda sekarang ,bila Liburan sekolah pada
Liburan kemana ?
- Air Terjun dan sendang sekar
Langit di Kota Magelang - Jawa Tengah dimana Bidadari Nawangwulan dan ke 6 saudari- saudarinya mandi pada
air Terjun tersebut hingga Nawangwulan di
Peristri Oleh Jaka Tarub dan beroleh Anak Endang Nawangsih.
- Sendang Senjayo, di dukuh
Mbener - Desa Tingkir - Kab Salatiga - Jawa Tengah juga terdapat sendang
sumber yang para Bidadari saudari – saudari Dwi Nawangwulan sering datang dan
Mandi - mandi di tempat tersebut banyak dikunjungi oleh banyak dan sangat ramai
pada Bulan Syuro
- Makam Putri Dewi
Nawangsih Ibu Raden Jaka Tingkir di Kec.
Purwodadi Kab. Grobokan - Jawa Tengah
yang mana makam beliau berdampingan
dengan suaminya Yakni Kyai Ageng
Butuh / Kyai Ageng Pengging / Raden kebo Kenonggo / Sayyid Umar Faqih
Ba'syaiban ( ayah dari Raden jaka Tingkir / Mas Qorib Bait - Karebet / Syayid
Abd Rahman Umar Ba'syaiban )
disitu terdapat juga Makam Raden Lembu Peteng / Raden Bondan Kejawan (
Putra Prabu Brawijaya V ) dengan salah satu selirnya ) yang sejak bayi
dipelihara oleh Kyai Ageng Butuh / Kyai Ageng Pengging / Raden kenonggo dan
dididik di Pesantrennya dan setelah Kyai Ageng pengging wafat maka Raden Bondan
Kejawan yang mengasuh Pesantren tersebut hingga akhir hayatnya , sedang raden
Joko Tingkir yang lebih berhak mengasuh Pesantren diambil menantu oleh Sultan
Trenggono Demak dan menjadi Sultan di Kerajaan Pajang ( kini kota Boyolali )
bergelar sultan Hadiwijaya.
- Air sumber 7 Bidadari pada
bekas Keraton kerajaan banten - Jawa Barat yang kini masih tinggal tanahnya
dan puing- puing nyapun tiada karena dibumi hanguskan pemerintah Hindia Belanda
) pada Kota Banten lama tidak jauh dari Masjid banten Lama yang terdapat makam
waliulloh syech Alinudin yang berasal dari Turki yang lebih dulu datang sebelum
zamanya Wali Songo ada.
- Bekas Taman Sarasanida ( sudah
mengering ) pada desa terpencil di Kabupaten pamekasan - Pulau Madura Jawa
Timur bekas para Bidadari ( 7
Bidadari ) yang diataranya Dewi tunjung wulan yang menikah dengan Pemuda
bernama Raden Putra dan mempunyai anak laki- laki namun istrinya kembali ke Kahyangan.
- Lereng - lereng Gunung Arjuno banyak sendang- sendang bekas bidadari
turun dan mandi hanya orang - orang tertentu yang kadang - kadang bertemu
- danau Indah pada Lereng Gunung
Rinjani di Pulau Lombok bekas Dewi anjani ( Ibu Raden hanoman ) bertapa dan
bermain- main dengan para Bidadari yang turun dari kayangan hingga akhirnya
dewi anjani ikut menjadi salah satu Anggota Bidadari tersebut.Juga menurut
keyakinan masyarakat setempat sampai kini mempercayai bahwa para Bidadari
tersebut sering datang ke tempat tersebut hanya Orang - orang tertentu yang
ditemui oleh para Bidadari.
- taman Kerajaan kupu- kupu
bantimurang - Sulawesi Selatan yang terdapat 3 danau diatas gunung kecil
yang penuh dengan Kupu- kupu indah sekali, berjuta - juta Kupu- kupu mengelilingi
danau tersebut, terdapat air sumber Hijau Bening warnanya bekas bidadari mandi
- mandi dan airnya bisa untuk pengobatan dan dilestarikan oleh Pemuda setempat
( dirawat ) dan dijaga oleh Para Polisi Perhutani supaya tidak dipakai mandi
Umum.
- Pada Desa Banjaransari
Kabupaten Purwokerto Jawa tengah terdapat bekas Kolam ( yang sudah mengering )
para Bidadari yang menjadi Istri- istri Prabu galuh Banjaransari ( Raja galuh
Pajajaran ) bermandi - mandi dan bertemu suaminya Prabu Banjaransari , beliau
mempunyai 6 Orang Istri Bangsa bidadari 1 Permaisuri bangsa Manusia dan banyak
sekali selir- selir bangsa manusia.
- Sebenarnya pada Lereng Gunung
Merbabu - Jawa tengah masih banyak tempat - tempat yang didatangi oleh Bangsa
Bidadari yang mana masih banyak tumbuh bunga cempaka merah yang telah langka
yang mana sangat disukai oleh Bangsa Bidadari , tetapi Nara sumber tidak
berani datang kesana sebaba hutanya masih lebat dan Keramat, hanya melihat -
lihat dari lembah bawahnya saja.
- Nara sumber Ibu endang Permata
Asri sudah pernah berziarah ke makam - makam para wali, para Raja - raja
dan makam Putri- putri sepanjang Ujung Pulau jawa sebelah Timur yakni Kota
Banyuwangi hingga Ujung Batas Pulau Jawa yakni Kota Merak juga seluruh Pulau
Bali baik Makam Islam (Yang mana ada 7
makam waliulloh mengelilingi P. Bali ) maupun makam Tokoh - tokoh Jindu dan Makam Pahlawan
Kemerdekaan yang Puputan ,begitu pula di Pulau Lombok banyak makam Waliulloh
dan terdapat Petilasan / Ada yang hilang Makam Bulat ( bentuknya Bulat )
Mahapatih Gajahmada di daerah Seloparang , yang mana beliau terahir hidup
berguru Pada Sunan Prapen ( Putra Sunan Giri ) mereka bertemu di Pulau Lombok ,
Maha Patih gajah Mada adalah Milik Bangsa Indonesia milik semua Agama
mengakuinya karena baktinya kepada Negara.
- nara sumber sejak masa kanak-
kanak hingga lulus SDN setiap Tahun pada Bulan Asyuro / Suro / Muharam selalu
dibawa oleh ayahnya keliling berziarah
ke makam - makam para Wali songo dan bermalam di Masjid Agung Demak - Jawa
Tengah, melanjutkan perjalanan
menuju Pos Terahir pada Makam
- makam Raja Kesultanan Mataram di Kotagedhe " Ngabehi Loring Pasar "
Ngayokyokarta dan Pemakaman raja - raja Kesultanan Kerajaan Ngayogyokarto
Hadiningrat dan Kasunanan Raja - Raja Surakarta / Solo pada Pemakaman Bukit
Imogiri bantul Ngayokyokarto hadiningrat - Jawa Tengah.
- Sejak kematian ayahandanya
sudah tidak bisa nelakukan Perjalanan spiritual seperti itu , Ayahnya meninggal di Mekkah dan dimakamkan
pada Pemakaman Ma'ala Mekkah Al
Mukaromah saudi Arabia.
Ketika berumur 37 tahun mulailah melakukan perjalanan spiritual dari
Makam Raja - raja dan Putri - putri sepanjang Ujung Pulau Jawa sebelah Utara maupun sepanjang ujung Pulau Jawa sebelah
Selatan dengan cara seorang diri setiap 2 Tahun sekali dan untuk menghemat
Ongkos dilakukan dengan berpuasa , hal tersebut dilakukan hingga saat ini
berumur 50 Tahunan banyak sekali hikmahnya dan tak dapat diungkapkan walau
melalui kata- kata maupun
tulisan " sabda Rasululloh SAW " Hikmah adalah Harta yang paling
berharga bagi Kaum beriman, yang Hilang hendaklah di Punggut dimanapun bertemunya
" dan saat melaksanakan Pelajaran Spiritual mulai umur 37 Hingga 50 an
Tahun tersebut bukan hanya berkeliling begitu saja akan tetapi penuh dengan segala cobaan dan menyakitkan
hati, Fitnahan- fitnahan , cemo'ojan , hinaan dan cibiran ... akan tetapi
semangat tersebut diterima dengan sabar
Hati , lapang dada tidak berkomentar
apapun dan terus melangkah kedepan penuh Percaya diri berserah hanya Kepada
Tuhan Yang Maha Esadan segala apa yang Orang - orang umum hanya melihat luarnya
saja suatu saat akan tahu yang sebenarnya dan penuh Percaya diri bahwa
kenbenaran hanya Alloh - lah yang tahu dan pada saatnya nanti Kebenaran kelak
akan diperlihatkan Oleh Alloh SWT.
Mudah- mudahan anak- anak Keturunanya menyukai berziarah ke Makam -
makam Para Aul;iya' / Waliulloh dan lebih menekuni darma kebaikan ,berjalan meniti Ilmu yang diridloi
oleh Alloh SWT, Aaamiin.
6. Diantara Guru - guru nya Nara
sumber ( Ibu Endang Permata Asri ) banyak
Guru- guru Mursid yang Mumpuni.
- Bpk Latief Desa Bunut Wetan (
500 m dari Rumah Kyai Djawan samudro ) Kecamatan pakis- Kabupaten Malang.
- Ibu Pendeta Lao Ste Koh Tah Cee yang
telah berumur 100 tahun pada Th 2015 yang Ahli Tafsir Al- Kitab beliau adalah
salah satu Pengasuh pada gembala Gereja
Kristen Protestan - malang - Jawa Timur
- Ibu Nyai "aisyah
Ba'syaiban yang telah berumur 109
Tahun pada tahun 2015 yang ahli dalam tafsir al - Qur'an bertempat tinggal di
Desa jabung Kec. Jabung Kab. malang -
Jawa Timur ,beliau berasal dari keluarga Ulama dari Kota bangil - Pasuruan yang
sejak jaman Penjajahan Belanda sudah mempunyai
Murid- murid yang majemuk baik dari Kalangan Agama Islam maupun Non Muslim
maupun dari berbagai macam Etnik / Macam - macam Bangsa , biarpun sudah berumur 109 tahun namun bila
punya Rezeki tetap berjalan / Thoriq silaturrahmi ke kerabat- kerabatnya baik
Kota - kota Dekat maupun yang jauh ( Ke
jakarta ) seorang diri dan tidak pikun ( daya Ingatnya masih tajam ) dan belum
berkaca mata, bila membaca Al _ Qur'an
(mengaji ) masih lancar tanpa Kaca mata.
7. Penulis ( Kyai Djawan Samudro
) mengenal Ibu Endang mulai dari Masa sulit Hingga sampai sekarang dan
menurut penulis Ibu Endang adalah sosok Spiritual dan ahli dalam masalah
Hitungan Jawa dan sabar serta penuh dengan sifat welas asih , seorang ( Nara sumber ) yang membiayai sendiri –
tulisan -Tulisanya, dan terkadang Penulis sangat Sukan bila menerima Pemberian
beliau tapi mau apa lagi... sejak Berdiri Blog Kyai Djawan Samudro ( Kyai
Djawan Samudro maupun Ibu Endang tak pernah mendapat Imbalan dari Para Plagiat
yang banyak mengambil Tulisan- tulisan Kami namun tak satupun yang kulo nuwun
pada kami, Mungkin sudah nasib kami sebagai PENULIS SEJARAH KUNO yang
terlupakan.
8. Blog. Kyai Djawan Samudra
9. Catatan Harian Ibu Endang
Permata Asri
10. dll.
Terkutuklah muawiyahh.. Laknatulloh
ReplyDeleteIslam ada dua, suni dan syiah. Adanya ini karena geger saling bunuh pasca meninggalnya rasulullah. Maka terjadi perebutan pengganti Rasul. Suni bersikukuh bahwa Abubakar, umar, usman adalah penerus rasul (khalifah). Tapi banyak sahabat yg memilih Ali bin abithalib sebagai Wasyi penerus kenabian (Imamah). Sampai Siti Aisyah istri nabi memberontak dan perang dengan Imam ali. Perang jamal
ReplyDeleteSaya punya referensi komplit ada apa di balik meninggalnya nabi ? Darah dan nyawa jafi taruhan berebut tahta penerus nabi.
Akhirnya imam husein cucu nabi keturunan dari ali bin abithalib di bantai dipenggal kepalanya di Karbala
Silakan search google
Peristiwa Ghodir Khum dan peristiwa Sakifah. Bisa juga seacrh google pembantaian cucunda nabi al husein di karbala.